Ketika Indonesia Bersolek di Perbatasan 4 Negara Eropa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Indonesia Bersolek di Perbatasan 4 Negara Eropa

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 26 Nov 2018 19:10 WIB
Malam pertunjukan seni budaya Indonesia di Konstanz, Jerman (dok KBRI Berlin)
Berlin - Promosi pariwisata Indoensia kembali dilakukan KBRI Berlin & Bern di Jerman. Yang terbaru, diadakan malam pertunjukan seni budaya di perbatasan 4 negara Eropa.

Pagelaran budaya biasanya hanya dikonsentrasikan pada persembahan tarian, nyanyian dan lagu-lagu khas Indonesia. Upaya ini memang bagus, tapi tidak selalu menjamin adanya kunjungan ke Indonesia oleh para penonton.

Oleh karena itu, KBRI Berlin dan Bern bekerjasama menyusun strategi promosi budaya dan wisata kawasan perbatasan secara lengkap di kota perbatasan Konstanz di Danau Constance pada Sabtu lalu (24/11). Konstanz dipilih sebegai representasi kawasan multinasional berbahasa Jerman. Kota ini berbatasan langsung dengan Austria, Swiss dan Lichtenstein.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara disertai doorprize berhadiah tiket liburan ke IndonesiaAcara disertai doorprize berhadiah tiket liburan ke Indonesia (dok KBRI Berlin)
Paket komplet ini memadukan sekaligus tiga elemen penting dalam menggaet wisatawan asing ke Indonesia, advertising, branding dan selling. Indonesia telah memasang iklan di media Konstanz, dan malam budaya Indonesia merupakan kegiatan branding. Sementara itu, kegiatan selling dilakukan dengan menghadirkan 11 tur operator yang juga memberikan paparan tentang wisata Indonesia serta pemberian 4 tiket pesawat gratis dari Jerman atau Swiss ke Indonesia.

"Kita tidak ingin pengunjung yang datang pada pertunjukan budaya Indonesia hanya menonton acara, pulang, dan sudah, berhenti di sana. Untuk itu, tidak hanya atraksi seni dan budaya yang kita siapkan. Kita juga perlu sediakan informasi tentang wisata ke Indonesia serta bagaimana para pengunjung dapat langsung membeli tiket saat itu juga. Sudah saatnya kita pakai Paket Komplet," jelas Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno sesuai siaran pers yang diterima detikTravel, Senin (26/11/2018).

Sebelum malam pertunjukan seni dan budaya, diselenggarakan workshop tentang teknik menjual wisata Indonesia. Workshop ini diikuti oleh tur operator dan perjalanan dari Jerman dan swiss.

"Tour operator dan agen perjalanan merupakan mitra kita untuk menarik wisatawan ke Indonesia. Mereka tidak mungkin bisa meyakinkan para wisawatan potensial, kalau mereka sendiri belum teryakinkan. Inilah salah satu pendekatan aspek branding dan selling yang kita lakukan pada acara di Konstanz kali ini," tambah Dubes Havas.

Riuh tepuk tangan sekitar 500 pengunjung yang berasal dari Jerman, Swiss, Licthenstein dan Austria, spontan mengiringi setiap pertunjukan. Sesi pertama diisi oleh Rampak Kendang dari group Angklung Orchestra Berlin, Tari Saman (Ratoeh Jaroe) dari Swadaya Indonesia Munchen eV dan pertunjukan angklung oleh Angklung Orchestra Berlin. Para penonton terlihat enggan beranjak dari tempat duduk mereka. Apalagi saat angklung interaktif. Antusias seluruh hadirin sangat terasa saat bersama-sama memainkan lagu 'Can't not Help Falling in Love.'

Penampilan Balawan Batu Ethnic FusionPenampilan Balawan Batuan Ethnic Fusion Foto: (dok KBRI Berlin)
Pertunjukan Balawan Batu Ethnic Fusion pada sesi kedua menjadi 'gong' kegiatan malam budaya Indonesia. Terkenal dengan kemahirannya memainkan gitar berleher ganda, sang magic finger, I Wayan Balawan bersama groupnya tampil memukau. Ada lagu/music tradisional dan modern dari Indonesia dan ada pula barat. Semuanya dibalut dengan aransemen yang tetap memadukan khas tradisional Indonesia dan modern. Balawan juga mengajak para penonton untuk 'berkecak' dan menari Poco-poco bersama.

KBRI Berlin dan Bern juga didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) yang menyediakan informasi wisata Indonesia. Yasmine Lange dari Vito menyampaikan presentasi di depan seluruh hadirin tentang destinasi wisata Indonesia, termasuk yang di luar Bali.

Tak hanya itu, dua dari penonton yang hadir memenangkan undian dua tiket ke Indonesia untuk masing-masing yang langsung diserahkan oleh Mr Dietmar Lehmann, Senior Key Account Manager for Singapore Airlines.

"Saya sangat terkesan dengan konsep promosi komplet yang diselenggarakan. Ini pengalaman baru buat saya. Semuanya bagus. Pemilihan tempat di Konzil KOnstanz pun adalah pilihan yang cerdas. Selain gedung Konzil yang terkenal bersejarah, kota Konstanz adalah tempat berliburnya para wisatawan dari berbagai negara di Eropa, khususnya dari Swiss dan Austria," komentar Prof Dr Max Weiber, salah satu tamu yang hadir.

PertunjukanPertunjukan Ratoh Jaroe Tanz (dok KBRI Berlin)
Dubes RI Bern Muliaman Hadad yang hadir dan juga mengajak tokoh-tokoh masyarakat Swiss dari Zurich menyatakan, "Promosi budaya dan wisata ini juga akan dilanjutkan di kota-kota perbatasan lain di Swiss-Jerman. Salah satu kota Swiss yang dapat dipertimbangkan adalah kota Basel, perbatasan antara Swiss-Jerman-Basel. Saya juga akan terus menggarap tur operator Swiss yang hadir pada malam Budaya Indonesia di Constance ini karena kemampuan wisata masyarakat Swiss sangat tinggi,"

Acara malam budaya Indonesia Konstanz merupakan kerja sama antara KBRI Berlin, KBRI Bern, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, VITO, Singapore Airlines, Panorama Tour dan Reisefieber.

Dukungan masyarakat Indonesia yang ada di Konstanz juga menjadi kunci sukses acara ini. Termasuk Kevin dan Komang yang menjadi MC dalam Bahasa Jerman yang menghidupkan suasana pagelaran Budaya Indonesia di Konzil Konstanz ini. (rdy/msl)

Hide Ads