Banyuwangi mempererat hubungan dengan Malaysia. Melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru-Malaysia, dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), mengajak agen perjalanan (travel) dan media Malaysia ke Banyuwangi dalam familiarisation trip, 27 November hingga 1 Desember.
Penerbangan internasional perdana Banyuwangi-Kuala Lumpur, dijadwalkan akan dilaksanakan pada 19 Desember mendatang. 15 Agen perjalanan dan enam media Malaysia, diperkenalkan dengan berbagai potensi dan destinasi Banyuwangi. Mereka mengunjungi Kawah Ijen, Sadengan, Pantai Plengkung, Bangsring Underwater, dan berbagai destinasi wisata di Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program ini pas banget momennya, karena akan ada penerbangan langsung Banyuwangi ke Malaysia," kata Nurdiansyah, Kamis (29/11/2018).
Nurdiansyah mengatakan, dengan penerbangan langsung ini akan menambah jumlah wisatawan dari Malaysia yang datang ke Indonesia. Nurdiansyah mengatakan, tahun ini Kemenpar mendapat target 2,7 juta wisatawan asing dari Malaysia. Hingga September lalu, berdasarkan data telah terdapat 1,9 juta wisatawan dari Malaysia ke Indonesia.
"Dengan adanya penerbangan internasional Banyuwangi-Malaysia akan memudahkan wisatawan Malaysia ke Banyuwangi," tambah Nurdiansyah.
Konsul KJRI Johor Bahru Malaysia, Zainul Idris Yunus, mengatakan, kegiatan ini untuk memasarkan Banyuwangi ke berbagai daerah di Malaysia, seperti Johor, Negeri Sembilan, Pahang, dan Malaka, yang merupakan wilayah kerja KJRI Johor.
"Kami memilih Banyuwangi karena bupatinya sangat pro aktif memasarkan daerahnya. Selain itu, sebentar lagi ada penerbangan langsung dari Banyuwangi ke Malaysia," kata Zainul.
Menurut Zainul, Banyuwangi memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari Malaysia karena sesuai dengan karakter mereka.
"Karakter wisatawan Malaysia itu banyak yang suka wisata religi, shoping, dan wisata alam. Di Banyuwangi semua itu ada," kata Zainul.
Di Malaysia terdapat tiga golongan besar, keturunan India, China, dan Melayu. Seperti misalnya, di Alas Purwo Banyuwangi, peserta famtrip sangat tertarik dengan situs Pura Kawitan yang menjadi tujuan keturunan India yang mayoritas penganut Hindu.
Selain wisatawan, Zainul mengatakan, dengan adanya penerbangan langsung ini juga membuka hubungan investasi Banyuwangi dan Malaysia. Banyuwangi memiliki banyak produk-produk ekspor.
"Banyuwangi juga bisa mempromosikan produk-produk ekspornya melalui kargo. Bukan hanya manusia tapi produk juga. Bisa juga mencari investor dari Malaysia ke Banyuwangi. KJRI juga rutin menggelar investment forum. Kami akan promosi investasi ke Banyuwangi," tambah Zainul.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, program ini merupakan sinergi menjelang penerbangan Banyuwangi-Kuala Lumpur. Dengan program ini agen travel dari Malaysia bisa melihat langsung dan apa yang akan dibuat untuk menjadi paket tour ke Banyuwangi.
"Penerbangan internasional itu berbeda dengan domestik. Persiapan penerbangan internasional lebih banyak. Dengan program seperti ini, menjadi sinergi antara kedua belah pihak," kata Anas. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol