"Potensi besar dari pintu Mota'ain harus dilakukan. Penyelenggaraan event di sana sangat ideal untuk menarik kunjungan wisman, khususnya dari Timor Leste. Kami optimistis Festival Crossborder selalu sukses menarik kunjungan wisman," ungkap Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (7/12/2018).
Untuk mengikuti lomba paduan suara ada beberapa regulasi yang wajib diikuti oleh calon peserta. Mereka harus menampilkan lagu wajib, yaitu Malam Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga lagu daerah Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Flobamora, dan Gaila Ruma Radha. Beberapa lagu pun sangat familiar di level nasional, seperti Anak Kambing Saya, Desaku, hingga Potong Bebek Angsa.
"NTT ini sangat kaya dengan budaya. Selain tariannya, NTT juga memiliki banyak lagu daerah. Potensi seperti ini tentu harus ditampilkan karena menjadi daya tarik pariwisata," terangnya.
Selanjutnya live music yang disuguhkan juga menampilkan banyak band lokal dari berbagai genre musik. Komposisi terbaik tersebut akan dikuatkan dengan nuansa parade seni dan budaya lokal.
"Event-event yang digelar di Mota'ain selalu sukses mendatangkan wisman. Respon publik selalu besar. Ada aktivitas ekonomi yang sangat positif," jelasnya.
Seperti diketahui, PLBN Mota'ain menjadi pintu gerbang bagi arus masuk wisman. Progressnya pun sangat menjanjikan. Dari Januari hingga Oktober 2018, PLBN Mota'ain sudah dilewati sekitar 41.436 wisatawan. Jumlah tersebut memiliki slot 64 persen dari total kunjungan 65.142 wisman. Kunjungan maksimal terjadi pada Agustus hingga Oktober dengan rata-rata kunjungan 5.362 orang.
"Festival Crossborder digelar selalu meriah. Dengan experience terbaik yang ditawarkan selalu menjadi daya tarik tersendiri. Sejauh ini, progress penyelenggaraan festival sangat bagus dengan mendatangkan banyak wisman," kata Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani.
Secara administratif, NTT punya 5 wilayah crossborder. Selain Belu, ada juga Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Kupang, dan Atambua. Dari Januari hingga Juli 2018, arus wisman mencapai 986.358 atau tercapai 60,3 persen dari target 2018. Dari 5 zona, Belu jadi donatur wisman terbesar dengan 509.295 nama atau 51,6 persen dari total arus masuk wisman ke NTT.
"Optimalisasi kunjungan wisman dimiliki oleh Belu. Wisman yang masuk sangat besar. Mereka banyak melakukan aktivitas di sana. Sejauh ini, optimalisasi kunjungan wisman diberikan Timor Leste. Secara geografis sangat dekat," tegasnya.
Ada lebih dari 1 juta wisatawan Timor Leste menyeberang pada Januari hingga Juli. Jumlah ini naik 89,2 persen dari rentang yang sama di 2017. Angka kunjungan pun terlihat maksimal pada Juli dengan jumlah 163.300 orang. Namun, rapor kunjungan positif secara umum ini sudah terlihat sejak awal 2018. Pada Januari angkanya mencapai 153.500 orang.
"Pergerakan wisatawan Timor Leste ini sangat positif. Angkanya maksimal. Progress ini tentu menjadi angin segar bagi aktivitas perekonomian masyarakat di perbatasan," jelasnya.
Kelanjutan program crossborder demi optimalisasi wisman pun diapresasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menurutnya optimalisasi ini bertujuan untuk menopang target besar 17 Juta di 2018.
"Event-event di wilayah crossborder ini harus rutin dilakukan. Sebab, potensi untuk menarik wisman sangat besar. Pokoknya event FC Mota'ain ini harus dikunjung warga Timor Leste. Ada banyak kemeriahan di sana," tutupnya. (idr/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol