Getol Promosi Danau Toba, Makin Meriah dengan Night Market Parapat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Getol Promosi Danau Toba, Makin Meriah dengan Night Market Parapat

Akfa Nasrulhak - detikTravel
Minggu, 09 Des 2018 21:25 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Salah satunya dengan mengenjot destinasi digital baru, yaitu Night Market Parapat yang juga dikenalkan di Seminar Strategi Baru Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba di The Rinra Hotel, Makassar.

"Atraksinya nggak cuma nature dan culture saja. Ada juga destinasi digital Night Market Parapat yang baru saja dilaunching kawan-kawan GenPI Sumatera Utara," tutur Kasubid Pemasaran Area I Kemenpar, Alfin Merancia, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/12/2018).

Pasar yang diluncurkan, Jumat (7/12/2018) ini membuat peserta seminar yang hadir dibuat penasaran. Seperti pakar pariwisata Ike Janita Dewi, Ketua DPD ASITA Sumut Solahuddin Nasution, dan Akademisi Poltekpar Makassar Windra Aini beserta perwakilan Garuda Indonesia Vonny Fransiska Pinontoan turut menyimak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak hanya Alfin yang getol mempromosikan destinasi digital. Di banyak forum, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sering mempresentasikan Destinasi Digital. Destinasi digital yang viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram sehingga sering disebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah 'Instagramable'.

Lantaran Instagramable, destinasi digital Night Market yang ada di Parapat dijamin kece dengan spot-spotnya yang fotogenik. Jumlahnya pun banyak, di sudut mana pun, foto yang diambil dijamin banyak menaikkan impressions.

"Silakan berlibur Ke Toba. Jangan lupa mampir ke Night Market Parapat. Tempatnya bagus. Semua sudut adalah surga buat fotografer dan videografer. Banyak angle yang tidak ada di tempat lain. Sangat eksklusif dan semakin mengundang orang datang," timpal Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Masruroh.

Anak-anak muda komunitas GenPI di Sumatera Utara membuat konsep pasar, sebagai bungkus Destinasi Digital. Desainnya dibuat egaliter. Bebas tawar menawar, dan tempat ngerumpi segala tema.

"Jadi bukan hanya sekotak tempat berjumpa buyers dan sellers. Ini juga tempat kreatif, tempat berkumpul, berinteraksi yang melahirkan apa saja yang jadi kekuatan baru karena selalu menggerakkan 3F (Friends, Followers, dan Fans) mereka," timpal Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.

Yang lebih penting lagi, destinasi digital ini menjadi inkubator buat GenPI untuk belajar 2C sekaligus, pertama memperkuat Creative Value kedua, Commercial Values. Anak-anak muda milenial itu jadi belajar bermedia sosial yang positif, mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Sekaligus belajar bisnis, menciptakan peluang, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Arief pun juga berkomentar sangat positif. Maklum, Destinasi Digital ini juga mengasah anak-anak muda yang tergabung dalam GenPI untuk terus berkreasi dan berinovasi. Semua dirancang dengan mengikuti selera zaman yang makin cepat bergerak.

"Saya ingin menghidupkan minimal 100 Pasar Genpi baru di tahun 2018 ini. Kita kategorikan menjadi tiga, sama dengan portofolio bisnis pariwisata," tutur Arief.


Pertama, lanjut Arief, Destinasi Digital Nature, yang berbasis pada alam sebagai objek selfie, seperti pedesaan, sawah, gunung, hutan, pantai, dan semua unsur alam. Kedua, Destinasi Digital Culture, yang mengambil tema karya budaya, seperti heritage, kota lama, kota tua, taman budaya, kuliner, busana nusantara, dan lainnya.

Dan Ketiga, Destinasi Digital Man-made yang kerap disebut Urban Market, untuk di dalam kota. Seperti Pasar Kampung Bekelir di Kota Tangerang, Banten, yang dimotori GenPI Kota Tangerang dan GenPI Banten, dan sudah kick off pada Minggu, (11/2/2018) lalu. Objek selfie-nya, gambar-gambar kreatif, tiga dimensi, dengan food truck dan aneka kuliner modern. (ega/msl)

Hide Ads