"Launching-nya kita lakukan pukul 16.00. Untuk selanjutnya buka tiap Sabtu sore mulai pukul 16.00-selesai. Hadiri dalam launching Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar," ujar konseptor Pasar Selayar Tenri Ajeng Amir dalam keterangan tertulis, Selasa (11/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasarnya berada di kawasan mangrove. Dibikin gazebo untuk tenan dihubungkan sama jembatan kayu semacam dermaga. Jadi mirip pasar apung karena berada di atas air laut," ungkap Tenri.
Untuk atraksi, GenPI juga sudah menyiapkan aneka pertunjukan seperti Tari Pakarena, musik batti'-batti', langgam alternatif, dan barsanji.
"Mereka juga tampil di panggung yang dibangun di atas air laut. Jadi pengunjung akan dibuat kagum karena pertunjukannya ada background pemandangan luar biasa," katanya.
Seperti destinasi digital besutan GenPI pada umumnya, Pasar Selayar juga mengandalkan kuliner dengan menyajikan aneka makanan khas Sulsel. Di antaranya roko'-roko' golla eja, loppis ubi, onde-onde, loppis beras ketan, kue Borobudur, kalakere, tette', kue bingka, sarbba (minuman), dan lainnya.
Pasar Selayar juga menghadirkan setting yang instagramable sehingga sangat cocok bagi masyarakat yang suka berfoto. View-nya pun tidak perlu diragukan karena ada pemandangan hutan mangrove, pantai dan lautan.
"Selain pemandangan mangrove dan pantai, kita juga membuat foto booth dengan latar GenPI Sulsel Selayar. Terus ada lagi dibuat semacam gerbang yang background-nya laut dan pulau," ungkap Tenri.
Untuk mencapai Pasar Selayar pun tidak susah. Jaraknya dari jantung Kota Selayar, yakni Benteng Selayar kurang lebih 3 km. Transportasinya bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya lantas berpesan kepada GenPI agar selalu inovatif dan selalu fresh dalam menyelenggarakan kegiatan aktivasi komunitas. Sebab, karakteristik anak-anak milenial memang suka yang inovatif.
"Agar komunitas GenPI ini tetap relevan, sustainable, dan mampu menarik sebanyak mungkin followers dan friends maka setiap acaranya harus selalu mengandung unsur kebaruan," ujar Menpar Arief.
Ia juga sering menyebutnya sebagai 2C, yaitu Creative Value dan Commercial Value. Pertama, kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial, mulai dari soal desain, angle, pemilihan kata, interaksi di medsos, sampai cara mengemas event.
"Kedua, event itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar. Saya jelaskan ke anak-anak GenPI, dalam bisnis itu ada operational return dan non-operational return. Di event seperti pasar-pasar itu, komposisinya 70-85% untuk masyarakat, 15-30% untuk menghidupi komunitas GenPI. Angka itu memang tidak terlalu besar bagi GenPI, yang besar justru di data customer di non-operational return-nya," pungkas Menpar Arief.
Tonton juga 'Karst Unik di Sulawesi Selatan ini Ramai dikunjungi Wisatawan':
(mul/ega)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol