Lewat Festival Nagi Tana, Kemenpar Ajak Masyarakat Cintai Tenun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lewat Festival Nagi Tana, Kemenpar Ajak Masyarakat Cintai Tenun

Robi Setiawan - detikTravel
Jumat, 21 Des 2018 15:00 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur (Flotim) telah menggelar Festival Nagi Tana dalam rangka memperingati HUT ke-60 Kabupaten Flores Timur dan Pemilihan Oa (Putri) Pariwisata Flotim.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flotim, Apolonia Corebima menjelaskan festival ini digelar untuk menanamkan rasa cinta warga pada nagi tana, Flotim, terhadap tenun.

"Konsep kita adalah perlombaan fashion show dengan dua kategori perlombaan, yakni fashion show pakaian adat asli (Lamaholot) dan fashion show. Nantinya akan nada modif pakaian kerja yang diikuti oleh 19 kecamatan. Yang mau kita tonjolkan adalah cinta terhadap khasanah budaya kita Lamaholot Flotim," kata Apolonia dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival yang digelar pada Kamis (20/12/2018) di Taman Felix Fernandez Larantuka ini sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan budaya Lamaholot dan kain tenun NTT. Apolonia menilai, motif daerah pakaian Flotim itu menurutnya sudah mendunia. Selain itu motifnya juga sering dibawa oleh karya desainer dari management Levico.

"Khusus untuk perlombaan fashion show kategori modif pakaian kerja, perlombaan ini akan dimeriahkan dengan tampilan pakaian kerja motif khas Flotim hasil karya desainer dari Levico. Salah satu di antaranya adalah mencintai hasil karya tenunan kita sendiri, dan mendukung Peraturan Bupati Flores Timur tentang Pemakaian Pakaian Motif Daerah Flotim," ujarnya.

Tak cuma Festival Nagi Tana, perayaan HUT Kabupaten Flotim ke-60 dilanjutkan dengan persembahan acara pemilihan Oa Pariwisata Flotim 2019, dilanjutkan acara hiburan sepanjang masa oleh D'Rippen Production pada 30 Desember 2018.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ricky Fauziyani mengatakan Menteri Pariwisata selalu mendorong agar kebudaayan harus dilestarikan dan dikembangkan untuk menjadi komersial, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat.

"Perlu adanya kerja sama dari semua pihak, terutama pemerintah daerah kabupaten dan kota di NTT. Karena budaya semakin dilestarikan semakin menyejahterakan," kata Ricky.


Pihak Kemenpar juga mengajak masyarakat NTT khususnya di Flotim untuk terus menekuni dan mencintai budaya dan tradisi lokal serta terus berkreasi, khususnya tenun untuk memintal benang, memberi warna asli, menenun, dan menjadikan bahan yang siap pakai.

"Kami bangga karena masyarakat Flores Timur selalu mengenakan kain tenun dan menjadi peraturan bupati. Ini menunjukkan identitas diri orang Flotim sebagai warisan dari budaya leluhur," pungkasnya.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyebut potensi yang ada yang tak boleh disepelekan. Menurutnya motif tenun Flotim sangat khas, desain ragamnya simetris.

"Jangan takut bosan menyaksikan acara ini. Warna dan desain tenun Flotim seakan menghipnotis pengunjung untuk tidak mudah berpaling," ujar Arief.

Arief menjelaskan kain tenun asal Flotim diwarnai menggunakan berbagai daun dan akar. Semua warna menggunakan warna alami. Dengan cara seperti itu, warna pada kain tenun Sumba akan semakin menarik dan tidak pudar.

"Ada filosofinya, ada sejarahnya, punya story telling yang kuat. Ini sangat matching dengan pariwisata," tambahnya.

(prf/fay)

Hide Ads