Festival Nagi Tana yang baru pertama kali digelar, yakni pada Kamis (20/12), memang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta warga pada nagi tana Flotim. Hal itu juga merupakan upaya untuk melestarikan pakaian adat yang selama ini menjadi ciri khas budaya di Flotim.
"Setelah Peraturan Bupati (Perbub) tentang pemakaian pakaian adat sukses berjalan selama satu setengah tahun kebelakang, saya semakin bangga ketika saya memakai pakaian ini (pakaian adat). Saya harap kebangaan itu juga ada untuk masyarakat Flotim," ujar Bupati Flores Timur Antonius Hebertus Gege Hadjon dalam keterangan tertulis, Minggu (23/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang kita buat seluruhnya untuk masyarakat dan bakal berdampak pada pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang selalu mendukung kami untuk menjadikan Flotim terus berkembang," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flotim Apolonia Corebima menambahkan Festival Nagi Tana 2018 menjadi wadah bagi generasi muda untuk menjadi duta pariwisata Flotim. Event ini juga mengangkat kain tenun Flotim yang dibuat langsung menjadi terkenal dan bisa menjadi trend fashion di dunia.
"Dengan berbagai kegiatan seni dan budaya, golnya bisa dikenal dan menjadikan pariwisata menjadi sektor unggulan," ujarnya.
Festival Nagi Tana juga terasa sangat spesial karena bertepatan dengan perayaan HUT Kabupaten Flotim ke-60. Dalam event ini juga terdapat acara pemilihan Oa (Putri) Pariwisata Flores Timur 2019 dan hiburan sepanjang masa oleh D'Rippen Production yang akan digelar pada 30 Desember 2018 mendatang.
Pihak Kemenpar melalui Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Ricky Fauziyani menjelaskan kemajuan budaya Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Terlebih budaya merupakan salah satu komponen penting dalam kepariwisataan.
"Pariwisata kita berbasis budaya. Budaya bukan hanya maksudnya tari-menari atau pertunjukan saja. Tapi juga tata nilai dasar yang menjadi falsafah hidup Indonesia. Makanya budaya itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Kekayaan budaya kitalah yang selalu menjadi buruan para wisatawan mancanegara," ujarnya.
Menpar Arief Yahya juga menyebut pariwisata sudah dilirik sebagai primadona baru bagi perekonomian bangsa karena pertumbuhannya yang sangat bagus. Oleh sebab itu, sambungnya, CEO Commitment daerah harus sama, yaitu pariwisata. Begitu juga di Larantuka, Flores Timur memiliki destinasi wisata yang sudah terkenal di dunia.
"Kinerja ini berkat CEO Commitment yang ditunjukkan presiden selama memimpin kabinet kerja ini. Dari beragam fakta tadi, selama empat tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla itu masa depan pariwisata akan semakin terbuka," tutur Arief. (ega/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol