Pemandian Air Panas Ciwidey Valley yang Asyik Buat Liburan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pemandian Air Panas Ciwidey Valley yang Asyik Buat Liburan

Wisma Putra - detikTravel
Selasa, 29 Jan 2019 12:35 WIB
Foto: Liburan di Ciwidey Village, Kabupaten Bandung (Wisma Putra/detikTravel)
Bandung - Liburan Imlek di Kabupaten Bandung, Ciwidey Valley bisa jadi objek wisata tujuan. Ada pemandian air panas dengan beragam wahana dan spot foto.

Pemandian Air Panas Ciwidey Valley, Kabupaten Bandung menjadi salah satu objek wisata tujuan para wisatawan. Di waterpark air hangat ini, traveler dapat berswafoto dengan menaiki floaties.

Belum lama ini, detikTravel berkunjung ke Pemandian Air Panas Ciwidey Valley. Floaties atau balon-balon air itu memiliki beragam karakter dan bentuk yang dapat dijadikan sebagai objek foto oleh para wisatawan. Bentuknya seperti angsa, unicorn, cangkang kerang hingga perahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak hanya berenang, kita juga bisa berswafoto di atas balon air yang memiliki macam-macam bentuk," kata Nazwa (24).

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Nazwa berujar, biasanya floaties yang bisa disewakan di objek pemandian air panas berbentuk bulat seperti ban dalam mobil. Tapi di Ciwidey Valley traveler dapat bermain floaties berbentuk unik.

"Kalau di objek wisata pemandian air panas lain balonnya itu memanfaatkan bekas ban dalam. Kalau di sini enggak, jadi para wisatawan lebih dimanjakan," ujarnya.

Floaties itu, disewakan pengelola kepada para pengunjung. Harga sewanya pun ramah di kantong. "Harga sewanya Rp 25 ribu, balon yang kita sewa tidak hanya dapat dipakai oleh seorang anak saja, tapi biasa oleh dua sampai tiga anak," jelasnya.

Selain itu, air terjun yang menyembur dari gunung berapi buatan menjadi spot favorit lainnya untuk berswafoto. Banyak pengunjung berkumpul di bawah air terjun dan foto oleh temannya.

"Spot foto lainnya ada air terjun, meski hanya buatan kalau kita cakap mengambil gambarnya ini terlihat seperti nyata, seperti air yang mengalir di atas gunung, yang mengalir ke danau," ujar Nazwa.

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Para pengunjung juga dapat menikmati wahana lainnya yang ada di kawasan Pemandian Air Panas Ciwidey Valley di antaranya, perosotan dan ember tumpah. Wahana tersebut paling disukai anak-anak.

"Semua spot yang ada di objek wisata ini disukai anak-anak, keponakan saya juga semuanya pada senang," pungkasnya.

Puas berenang, traveler bisa lanjut mengunjungi spot-spot lainnya di Ciwidey Valley. Salah satunya adalah playing ground. Anak-anak juga pastinya senang diajak kemari. Biasanya tempat ini dikunjungi bila wisatawan selesai berenang.

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Para wisatawan bebas mengajak anak-anaknya bermain karena lokasi playing ground yang luas. Ada ayunan, perosotan, jungkat jungkit hingga labirin.

Tak ketinggalan, spot foto yang instagramable pun ada, di antaranya tulisan 'LOVE', barisan pencil dan penghapus, rumah pohon dan patung-patung hewan. Para wisatawan asyik berfoto di spot foto tersebut.

Playing ground ini gratis dinikmati oleh para wisatawan karena include dengan tiket masuk ke kawasan pemandian air panas. Nah di sekitar playing ground, ada lagi spot yang sayang dilewatkan, Taman Unggas.

Taman Unggas itu berbentuk sangkar burung raksasa yang di dalamnya terdapat berbagai jenis unggas, seperti burung merpati, ayam, bebek, angsa dan lain sebagainya.

Para pengunjung hanya dapat melihat dari luar kandang saja dan tidak dapat berinteraksi langsung. Kalau mau, anak-anak bisa melihat unggas-unggas itu dari atas kereta mainan yang dapat berjalan mengelilingi sangkar raksasa itu. Dari sejumlah jenis unggas yang menghuni sangkar raksasa itu, burung merpati paling banyak.

"Banyak unggasnya, tapi burung merpati yang paling banyak. Anak saya senang melihat unggas yang ada di dalam sangkar tersebut," kata Juniar (27) yang datang bersama suaminya Irwan (29) dan anaknya Aden (2).

(Wisma Putra/detikTravel)(Wisma Putra/detikTravel)
Puluhan ekor merpati, berjajar rapi hinggap di atas pohon, rumah burung dan batu besar yang ada di dalam sangkar tersebut. Jenis dan warna merpati itu pun bermacam-macam. Juniar berujar, anaknya, Aden, paling suka melihat burung merpati. Menurutnya, meski mereka banyak yang hinggap di atas, tak jarang pandangannya tertuju ke merpati tersebut.

"Merpatinya lincah-lincah saat terbang di dalam sangkar meski jumlahnya banyak. Bahkan dia sampai histeris melihat burung-burung itu," ujarnya.

Juniar menyayangkan, ia dan anaknya hanya dapat melihat burung tersebut dari luar sangkar. Menurutnya, bila dapat berinteraksi langsung lebih bagus. (krn/krn)

Hide Ads