Sehari setelah Nyepi, ada tradisi unik warga Desa Adat Kedonganan, Bali. Para warga desa mengolesi tubuh mereka dengan lumpur dari kawasan hutan bakau. Apa maknanya?
"Maknanya pembersihan sekala niskala, jadi lahir dan batin," kata Bendesa Adat Kedonganan Wayan Merta di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Refleksi ketidakbaikan ya lumpur itu, lumpur itu dimaknai hal buruk. Itu yang melumuri tubuh kami maka kami bersihkan di laut," sambung Merta.
![]() |
"Secara fisik kita bersihkan tapi secara spiritual juga ada. Sebentar setelah itu, di sana ada percikan tirta, pembersihan niskala," terangnya.
BACA JUGA: Pengalaman Pertama Turis Australia Ikut Nyepi di Bali
Merta mengatakan Mebuug Buugan ini merupakan tradisi lama yang kembali dibangkitkan sejak lima tahun terakhir. Rencananya tradisi ini akan dijadikan atraksi rutin tiap tahun setelah Nyepi di Kedonganan.
"Harapannya ini akan jadi pariwisata baru di Kabupaten Badung, sebab dengan berharap 20 juta wisatawan di 2019 itu tidak mudah. Salah satu yang kita lakukan atraksi wisatanya lebih banyak, agar wisatawan tahu di Kedonganan masih ada banyak aktivitas yang bisa dinikmati," jelasnya. (krn/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum