Senin (4/3/2019) suasana hutan kota di Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara, ini basah karena hujan. Dedaunan jatuh dari pohon karet usia ratusan tahun.
Ini adalah kebun karet peninggalan perusahaan perkebunan Hindia Belanda bernama Batjan Archipel Maatschappij (BAM) yang dulu mengontrak lahan Kesultanan Bacan sejak 1881. Pohon-pohon karet ini bukan untuk disadap getahnya, melainkan untuk menjaga lingkungan kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di deretan seberang, berjejer rumah adat Minangkabau, Madura, Gorontalo, Bugis, dan banyak lagi jenis lainnya. Jalur pejalan kaki mengarah sampai pojok.
Ada rumah Joglo berhalaman luas. 10 Anak tangga berakhir di pagar teras berbahan kayu. Ukir-ukiran khas Jawa dengan detail dedaunan mendominasi arsitekturnya.
Di teras dalam yang bersih dan luas, ada meja marmer dikelilingi banyak kursi. Penataan seperti ini cocok untuk rapat orang-orang penting yang singgah. Di dindingnya, terpasang foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla lengkap dengan gambar Garuda Pancasila di tengah. Di bagian belakang terlihat tandon air dan instalasi penyejuk udara.
Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Helmi Surya Botutihe menjelaskan, ini adalah rumah yang disiapkan untuk Presiden Jokowi. Namanya adalah Rumah Solo.
![]() |
"Rencananya Pak Presiden mau berkunjung ke sini pada 2017 untuk membuka Widi International Fishing Tournament," kata Helmi.
Turnamen memancing di kawasan wisata Halmahera Selatan itu sedianya dibuka Jokowi pada 25 Oktober 2017. Rumah Solo itu disiapkan sebagai tempat menginap Jokowi
"Tapi saat itu Pak Presiden berhalangan. Akhirnya Pak Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan yang membuka acara itu," kata Helmi. Rumah Solo di hutan karet Belanda Pulau Bacan tak jadi ditempati Jokowi.
Rumah-rumah adat termasuk Rumah Solo itu bisa disewa siapapun. Taman Budaya Saruma bisa menjadi tempat menginap wisatawan. Tarif sewa untuk satu rumah semalam adalah Rp 500 ribu. Fasilitasnya adalah AC, kamar mandi dalam, hingga televisi.
Gelar Adat
Jogogu (Perdana Menteri) Kesultanan Bacan, Datuk Alololong Harmain Iskandar Alam, berkelakar soal Rumah Solo itu. Dia khawatir bila Jokowi benar-benar datang maka Jokowi bisa bosan.
"Bagaimana ini orang Jawa disuruh tinggal lagi di rumah Jawa? Seharusnya disediakan lah rumah adat Bacan. Untung saja Pak Jokowi tidak jadi datang. Kalau Pak Jokowi datang dia bisa bosan di sana," kata Harmain sambil tertawa, di Keraton Kesultanan Bacan.
Pada dua tahun lalu itu, Kesultanan Bacan juga mempersiapkan upacara pemberian gelar kebangsawanan untuk Jokowi. Busana adat bahkan sudah dipersiapkan di Jakarta supaya ukurannya pas di badan Kepala Negara itu.
"Kemarin itu sudah kita persiapkan untuk pemberian gelar kebangsawanan Bacan," kata Harmain.
Namun karena Jokowi tak jadi datang, maka upacara pemberian gelar kebangsawanan Bacan tidak jadi digelar. Apa nama gelar yang hendak diberikan untuk Jokowi?
"Ya masih rahasia," kata Harmain sambil tertawa.
Bila saja Jokowi datang lagi dan gelar itu perlu diberikan, maka Kesultanan bakal mempersiapkan lagi upacaranya. "Sekarang kalau beliau datang dan perlu kita berikan, ya kita berikan," kata Harmain.
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol