Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan terkait hadirnya Bandara Silangit yang sebenarnya dimaksudkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, khususnya yang ingin berwisata ke Danau Toba. Dengan adanya Bandara Silangit, diharapkan tidak ada lagi keluhan atau kendala terkait aksesibilitas di wilayah tersebut.
"Danau Toba sudah kita tetapkan sebagai salah satu destinasi super prioritas di Indonesia. Keindahan Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya, diharapkan bisa dinikmati lebih banyak wisatawan, khususnya turis asing. Karenanya, aksesibilitas menjadi hal yang wajib diperhatikan, selain soal amenitas dan atraksi. Mudah-mudahan penerbangan Silangit-Kuala Lumpur dan sebaliknya, bisa seterusnya berjalan lancar," pungkasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Promo ini akan sangat menguntungkan para wisatawan atau siapa pun yang hendak melakukan perjalanan dari Silangit ke Kuala Lumpur. Karenanya, TA/ TO bisa meneruskan kabar gembira ini pada relasi atau kliennya sehingga bisa memangkas biaya transportasi," ujarnya.
AirAsia sudah melayani rute Silangit-Kuala Lumpur sejak tanggal 28 Oktober 2018 silam, dengan frekuensi empat kali terbang dalam seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Bandara Silangit sendiri merupakan bandara internasional yang berada di wilayah Kabupaten Siborong-Borong, Sumatera Utara. Saat ini, kondisi bandara sudah semakin representatif, bahkan pada awal pembangunan, bandara tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas 750 ribu orang per tahun.
Bandara Silangit memiliki fasilitas self check in atau check in mandiri. Digital banner juga sudah dipasang di banyak spot, untuk memberikan informasi bagi wisman. Tak hanya itu, demi menunjang mobilitas wisatawan meliputi berangkat, transit, dan kedatangan, konsep Flight Information Display System (FIDS) pun diterapkan. (ega/aff)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Izin Pembangunan 600-an Vila di Pulau Padar Disorot, Menhut Raja Juli Bilang Apa?