Planetarium Jakarta dibangun pada tahun 1964 oleh Presiden Soekarno, pencetus ide untuk membangun tempat tersebut. Usai dibangun, tempat ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 1969.
Lokasi tempat wisata ini berada di Jalan Cikini Raya No. 73, Menteng, Jakarta Pusat. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum seperti bus TransJakarta, atau pun transportasi yang dipesan via online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Nah, perlu diketahui jam buka Planetarium Jakarta. Karena jika tidak tahu jadwal bukanya kamu akan rugi karena sudah capek-capek datang.
Jadwal buka pada Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu yakni pukul 08.00-15.00 WIB. Sedangkan hari Senin tutup. Hari Senin libur untuk pemeliharaan barang dan maintenance. Namun kegiatan kantor tetap buka dan melayani berbagai informasi. Untuk teater bintang, rombongan harus reservasi lebih dulu. Sedangkan perorangan hanya mengantre di loket.
Tiket untuk Rombongan
Siswa dan Mahasiswa : Rp 5.000/orang
Non Pelajar dan Umum : Rp 10.000/ orang
Untuk rombongan minimal harus 100 orang. Jika kurang dari jumlah tersebut, tetap dikenakan biaya sejumlah 100 orang.
Tiket Perorangan
Anak-anak : Rp 7.000/orang (2 tahun hingga usia SD)
Dewasa : Rp 12.000/orang (tingkat SMP hingga dewasa)
Tiket perorangan dapat dibeli langsung di loket. 1 Orang dapat membeli maksimal 4 tiket.
![]() |
Setelah mengetahui harga tiket, kamu bisa mencari tahu ada apa saja di tempat yang berada di area Taman Ismail Marzuki. Kamu akan diajak memahami konsep alam semesta.
Edukasi lainnya yakni akan diperoleh informasi tentang perbintangan dan berbagai benda langit. Informasi dunia luar angkasa dan astronomi juga bisa didapat di tempat ini.
Di sini, ada juga pameran benda luar angkasa yang ditampilkan dalam gambar dan foto. Di tempat ini bisa jadi referensi tempat spot foto terbaik. Ada juga berbagai teori pembentukan galaksi dan tokoh-tokoh penemu teori tersebut.
Yang lainnya, ruangan galeri khusus yang digunakan untuk mengamati benda langit dari berbagai macam teleskop. Bentuk bangunan ini juga sangat unik. Pada bagian atapnya punya struktur setengah bola yang dapat terbuka secara berputar maupun horizontal ke segala arah.
Di kawasan wisata ini ada 3 ruang observasi yang digunakan untuk pengamatan baik secara geografis maupun visual untuk memudahkan para wisatawan mendapatkan informasi dan ilmu bintang.
Di tempat ini kamu dapat mengamati kubah langit dari sektor utara dan selatan, bisa juga secara bersamaan. Namun masalah yang dihadapi yakni polusi udara dan cahaya yang sangat tinggi.
Jadi sudah siap wisata ke Planetarium Jakarta weekend ini?
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol