Pasar Tradisional Jerman, Apa Bedanya dengan di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jerman

Pasar Tradisional Jerman, Apa Bedanya dengan di Indonesia

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 15 Apr 2019 09:25 WIB
Carlsplatz Dusseldorf (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Dusseldorf - Meski serba modern, Jerman masih menyimpan sisi tradisionalnya. Berkunjung ke Dusseldorf, traveler bisa berbelanja ala pasar tradisional seperti di Indonesia.

Kota Dusseldorf di Jerman dikenal sebagai pusat mode dan fashion. Tak hanya itu, kota ini merupakan perpaduan antara sisi modern dan tradisional yang apik. Salah satu sisi tradisional dari Dusseldorf tersimpan di kawasan Carlsplatz.

detikcom bersama rombongan Fam Trip Singapore Airlines berkunjung ke Carsplatz pada akhir bulan Maret lalu. Singapore Airlines memang punya rute menuju ke Dusseldorf yang terbang 4 kali dalam sepekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Carslplatz sendiri merupakan pasar tradisional yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari traveler. Dari mulai bahan-bahan makanan, sayur-mayur, bumbu dapur, daging, keju, hingga sosis. Ada juga yang menjual perkakas dapur dan peranti lainnya.

Suasana pasar sedang ramai pengunjung (Wahyu Setyo/detikcom)Suasana pasar sedang ramai pengunjung (Wahyu Setyo/detikcom)

Saat detikcom berkunjung ke Carsplatz, suasana pasar saat itu sedang ramai-ramainya. Maklum, sedang akhir pekan. Cuaca saat itu juga sedang cerah. Jadinya warga Kota Dusseldorf memanfaatkan waktu buat keluar rumah dan berbelanja ke pasar. Ini juga menjadi sebuah tempat wisata di Jerman.

Mereka membeli beberapa kebutuhan pokok seperti daging dan juga sayuran. Ada juga beberapa yang membeli keju dan roti. Mereka membawa sendiri kantong belanjaan dari rumah.

Para pedagang di pasar ini tidak menyediakan kantong plastik buat para pembeli. Kalaupun ada, akan dikenakan biaya ekstra. Sebuah langkah sederhana untuk 'Go Green' yang patut ditiru di Indonesia.

Toko daging Nur Das Beste Fleisch (Wahyu Setyo/detikcom)Toko daging Nur Das Beste Fleisch (Wahyu Setyo/detikcom)

Para penjual di pasar ini terhitung ramah. Mereka selalu tersenyum setiap ada calon pembeli datang. Baik itu pedagang keju, sosis, atau pun bunga, mereka selalu tersenyum menyambut kedatangan kami.

Kondisi pasar juga terhitung sangat bersih. Nyaris tidak ada sampah yang berserakan. Padahal jarang terlihat tempat sampah di sekitar pasar. Mungkin karena masyarakat di sana sudah sadar soal tidak membuang sampah sembarangan.

Jalanan antar kios pedagang juga cukup lebar, sehingga nyaman buat jalan kaki. Walaupun agak ramai, tapi suasana di pasar tidak sumpek karena serba terbuka.

Pasarnya bersih dan asyik buat jalan-jalan (Wahyu Setyo/detikcom)Pasarnya bersih dan asyik buat jalan-jalan (Wahyu Setyo/detikcom)

Selain berjualan bahan-bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari, di pasar ini juga ada sentra kuliner yang patut untuk dicoba. Selain restoran lokal Jerman, ada juga beberapa kedai yang menjual menu bercita rasa internasional.

Traveler pecinta wisata kuliner pasti akan merasa dimanjakan begitu berkunjung ke pasar ini. Warga lokal bercampur dengan turis nampak asyik menikmati kulineran di pasar ini.

Meski tempat kulinerannya di pasar, tapi dijamin bersih kok. Wajib dicoba kalau traveler liburan ke Kota Dusseldorf di Jerman. (bnl/fay)

Hide Ads