Baru-baru ini, sebuah penelitian teranyar menunjukkan keutamaan berpuasa. Puasa ternyata bisa menghindarkan traveler dari rasa tidak nyaman pada tubuh ketika terbang jauh melewati zona waktu alias Jet Lag.
Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Senin (20/5/2019), menurut tim peneliti dari Harvard and Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, metode puasa ternyata cukup ampuh untuk mengatasi jet lag secara alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena jam biologis tubuh hanya bisa bergeser sedikit setiap harinya. Butuh waktu sekitar seminggu untuk seseorang bisa menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru," kata Dr Clifford.
Dengan puasa, rasa lapar yang traveler rasakan bisa memicu reaksi internal yang akan membuat tubuh menyesuaikan jam biologis baru. Dr Clifford pun membeberkan cara berpuasa yang baik untuk menghindari jet lag.
BACA JUGA: Buka Puasa Pukul 9 Malam di Amsterdam
Pertama-tama, traveler harus sudah berhenti makan sesampainya di bandara, sekitar 2 jam sebelum take off. Traveler juga tidak boleh makan selama di penerbangan. Meski tidak makan, tapi traveler harus banyak minum air putih.
Setelah mendarat, traveler harus makan secepat mungkin sesuai dengan waktu makan di daerah yang traveler kunjungi. Misalnya sampai pagi hari, maka di pagi itu juga traveler harus sarapan.
Setelah berpuasa, usahakan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi. Kandungan karbo dan protein tinggi tersebut akan membantu tubuh traveler tetap 'terbangun' sesuai dengan waktu yang tepat.
Tapi tidak semua traveler cocok dengan metode puasa untuk mengatasi jet lag. Traveler dengan penyakit seperti diabetes atau yang sedang dalam masa pengobatan tidak disarankan untuk berpuasa seperti itu.
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan