Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati, mengatakan bahwa Jembatan Ampera menjadi nilai plus dalam penyelenggaraan Festival Sriwijaya tahun ini.
"Event itu menjadi parade besar budaya dan menjadi warna khas dalam festival tersebut. Untuk itu, jangan sampai terlewatkan sebab ada banyak pengetahuan yang bisa dieksplorasi," ucap Dessy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan Ampera merupakan salah satu jembatan terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang 1.177 meter. Jembatan ini menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh sungai Musi.
Sementara itu, Ketua Pelaksanan CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty, mengatakan bahwa menikmati Jembatan Ampera pada malam hari bisa jadi aktivitas pilihan saat berada di Kota Palembang. Lampu hias yang mengelilingi jembatan yang berubah setiap beberapa detik menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
"Jembatan ini menjadi obyek wisata yang menarik. Sekilas dicermati jembatan ini hampir mirip dengan Jembatan San Fransisco di Amerika Serikat. Kedua Jembatan sangat menarik karena lampu yang dapat berubah menjadi warna-warni,"jelasnya.
Menurut Esthy, Jembatan Ampera juga bisa menjadi objek untuk mereka yang menyukai bidang fotografi. Pemandangan sungai Musi yang membentang sepajang areal jembatan juga bisa menjadi spot fotografi.
"Sumsel memiliki beragam destinasi. Salah satu destinasi yang melegenda, fenomenal, dan mendunia adalah Jembatan Ampera. Jembatan yang menjadi venue Festival Seriwijaya XXVIII 2019," ucap Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan bahwa Jembaran Ampera adalah ikon kota Palembang dan bukti sejarah Sumatera Selatan. "Tak lengkap rasanya jika belum mengunjungi dan menikmati keindahan Jembatan Ampera," ucap Arief. (ega/ega)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol