"Lombanya seru. Penonton membeludak. Sejak pagi lokasi sudah ramai dikunjungi warga. Ini menjadi berkah besar bagi para pedagang yang berjualan di sentra kuliner. Semua laris manis. Terbukti bahwa pariwisata memberi dampak positif bagi perekonomian warga," kata Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Tengah, Guntur Talajan dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6/2019).
Menurutnya, saat ini lokasi perlombaan masuk kawasan Taman Pasuk Kameluh. Kawasan ini juga dikenal sebagai lokasi water front city yang memang dirancang untuk menambah keindahan Sungai Kahayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada malam hari, kawasan Jembatan Kahayan terlihat sangat indah, dengan hiasan lampu warna-warni. Sementara Taman Pasuk Kameluh yang berada di atas bantaran Sungai Kahayan, setiap hari selalu ramai dikunjungi warga," ungkapnya.
Menariknya, bagi wisatawan luar daerah yang ingin melakukan susur Sungai Kahayan, warga sekitar sudah menyiapkan perahu kelotok yang bisa disewa dengan tarif hitungan jam. Melalui susur sungai, wisatawan bisa menikmati keindahan alam Kalteng yang masih terjaga.
Sementara itu bagi para pecinta fotografi, mereka akan menemukan banyak objek yang bisa dibidik. Selain keindahan alam, wisatawan akan dibawa mengitari kampung nelayan di sebagian bantaran, sambil melihat aktivitas masyarakat dari atas kelotok. Jika beruntung, wisatawan juga akan melihat atraksi anak-anak melakukan terjun bebas ke dalam air.
Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Festival Isin Mulang sangat efektif untuk memperkenalkan Kalimantan Tengah secara utuh. Berbagai kegiatan yang digelar bukan hanya mengangkat soal seni budaya, tetapi juga potensi alam dan potensi pariwisata daerah setempat.
"Saya sangat mengapresiasi pemerintah daerah dan panitia yang sangat serius menggarap event ini. Hampir semua kekayaan Kalimantan Tengah ditampilkan. Ini jelas menambah wawasan para pengunjung atau wisatawan luar daerah terkait Provinsi Kalteng," ungkapnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, konten yang dihadirkan pada Festival Isen Mulang memang lengkap. Terutama ragam budaya suku Dayak. Keunikan yang tersaji jelas memiliki daya tarik bagi wisatawan.
"Atraksi yang ditampilkan sangat menarik dan membuat event ini berlangsung meriah. Dalam bahasa lokal, Isen Mulang berarti tidak pernah mundur. Ini merupakan motto Palangkaraya yang menggambarkan keberanian masyarakat setempat," jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Festival Isen Mulang menjadi momentum yang pas untuk membangkitkan industri pariwisata di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini kental dengan nuansa budaya yang dikemas dengan standar nasional.
"Kalteng harus bangkit dan berkibar seperti daerah lain. Konsep acaranya sudah bagus. Sekarang yang dibutuhkan adalah branding secara masif. Kemenpar akan bantu itu. Tapi, penyelenggara festival ini juga harus aktif. Manfaatkan semua jenis media, termasuk media sosial," terangnya. (mul/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum