Menurunnya jumlah wisatawan asal China yang berlibur ke Bali juga jadi sorotan Dubes Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Djauhari Oratmangun. Djauhari punya beberapa strategi untuk menggairahkan pariwisata Bali.
"Saya akan buat lomba di sana buat influencer dan sosial media menulis artikel sosmed di sana tentang Indonesia tourism dan relation Indonesia-China dalam konteks tourism khususnya Bali," kata Djauhari saat mengunjungi kantor Bali Tourism Board (BTB) di Jl Raya Puputan, Denpasar, Bali, Jumat (21/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemenangnya akan saya kirim ke Bali untuk berkunjung untuk melihat potensi dan keindahan Bali. Kemudian bisa ditulis dengan bahasa mereka, dan dimengerti oleh pengikut-pengikut mereka. Saya juga akan memanfaatkan beberapa teman. Jadi nanti akan saya ambil ke sini, dan beberapa saya lombakan, termasuk media. Saya cukup dekat dengan media di sana, jadi akan saya ajak mereka di sana," paparnya.
Djauhari mengatakan pihaknya juga rutin mempromosikan pariwisata Indonesia bersama para mahasiswa yang tersebar 27 kota. Djauhari mengatakan Bali sudah terkenal dan selalu menggaet perhatian para wisatawan asal China.
"Yang menonjol selalu Bali karena orang di sana kenal Bali. Jadi selalu kita koordinasikan Kemenpar, sekarang mereka promosi Beijing International Expo di sana yang menonjol Bali dengan rencana kunjungan tim Bali pak wagub dan BTB. Saya kira untuk bertemu stake holder di China Beijing dan media di sana, saya kira ini langkah dan terobosan yang bagus," urainya.
Dia juga optimistis jumlah kunjungan wisatawan asal China bakal terus meningkat. Apalagi tren pendapatan per kapita warga China semakin meningkat tiap tahunnya sehingga makin banyak warga yang berlibur ke luar negeri.
"Harapannya kontribusi wisatawan China terhadap tourism economy cukup signifikan atau meningkat karena outbond China 140-150 juta dan akan meningkat terus. Karena tingkat income perkapita meningkat tentunya kita harus melakukan langkah strategis termasuk strategic communication, strategic promotion untuk dapat bisa menarik minat dari kelas menengah ke atas ini untuk datang dan berkunjung ke Bali yang begitu indah," tuturnya.
Sebelumnya dari data BPS per April 2019 tercatat sebanyak 476.327 kunjungan. Turis asal China masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah 94.202 orang April 2019, namun jumlah ini menurun dibandingkan April tahun 2018 yang mencatat kunjungan 121.840 turis atau menurun sebanyak -22,68 persen. (sym/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum