Setelah Kasus Kematian Pramugari, Eva Air Ubah Kebijakan Jam Kerja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setelah Kasus Kematian Pramugari, Eva Air Ubah Kebijakan Jam Kerja

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 25 Okt 2025 22:41 WIB
ilustrasi maskapai eva air
Ilustrasi pesawat Eva Air (dok. Shinta Angriyana/detikTravel)
Jakarta -

Maskapai EVA Air mengizinkan cuti sakit bagi pramugari setelah kematian salah satu krunya pada Jumat (10/10/2025) waktu setempat. Dengan aturan ini, pramugari yang sedang sakit akhirnya bisa izin sementara untuk istirahat dan pemulihan.

Dikutip dari Focus Taiwan, Sabtu (25/10/2025) dalam pernyataannya pada Jumat, aturan baru ini mewajibkan kepala dan wakil kepala bagian yang mengawasi pramugari di dalam pesawat untuk melaporkan kondisi kru yang bertugas. Pramugari yang sedang sakit wajib segera cuti agar memperoleh penanganan medis.

Awak kabin yang sakit akan dipulangkan ke Taiwan sebagai penumpang sementara tugasnya digantikan kru kabin lainnya. Sebagai ganti, kru kabin dalam penerbangan tersebut akan menerima bonus karena melakukan pekerjaan tambahan menggantikan pramugari yang sedang sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EVA Air juga akan merevisi sistem penilaian kinerjanya pada akhir tahun 2025 untuk memberikan cuti sakit. Tetapi, maskapai tidak menyebutkan langkah-langkah detail yang akan diterapkan dalam rencana perbaikan tersebut.

Sebelumnya, seorang pramugari EVA Air berusia 34 tahun bermarga Sun meninggal diduga akibat kelelahan bekerja. Dia sempat bertugas di penerbangan pulang pergi Taipei-Mulan dan sempat tidak enak badan, namun tidak bisa istirahat atau memperoleh penanganan medis.

ADVERTISEMENT

Bagaimana Hasil Investigasi Kematian Pramugari EVA Air?

Hasil penyelidikan EVA Air menyatakan bagian pengawasan pramugari saat bertugas gagal menggunakan sumber daya medis. Bagian tersebut juga tidak melaporkan kondisi Sun kepada pilot dan perusahaan karena kurang pengetahuan.

Dengan kondisi ini, EVA Air berencana memberikan akses informasi yang lebih baik pada pramugari terkait kontak manajer dan biaya ambulans di luar negeri. Info ini akan diumumkan di platform terbuka sehingga bisa diakses tiap kru.

Menanggapi rencana EVA Air, serikat pekerja berpendapat pernyataan tersebut hanya ingin meredakan emosi dan kritik dari pegawai. Maskapai belum menjelaskan langkah nyata sehingga janji pemberian cuti sakit dan perbaikan penilaian kinerja masih sangat samar. Serikat pekerja mendesak EVA Air untuk menjamin janji tersebut diwujudkan agar pramugari tak lagi tercekik sistem kerja.




(sym/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads