Liburan tak hanya soal pemandangan cantik. Melalui percakapan sehari-hari, Taiwan mengajarkan wisatawan tentang kesopanan dan menghargai orang lain.
Cara yang dilakukan oleh orang Taiwan cukup unik. Seringkali dalam banyak percakapan, mereka menggunakan kata buhaoyisi, seperti yang diintip detikcom dari BBC, Rabu (26/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lho kok terima kasih?
Seperti halnya basa basi di Indonesia. Orang Taiwan mengekspresikan perasaan dengan sangat hati-hati.
Saat mengucapkan terima kasih, buhaoyisi dapat diartikan seperti 'maaf sudah merepotkan' atau 'maaf atas ketidaknyamanan yang sudah dibuat'.
![]() |
Kata buhaoyisi akan sangat sering kamu dengar dalam lingkup masyarakat. Dalam sapaan, percakapan bahkan email. Ini menjadi standar kesopanan yang diterima di masyakarat.
Di telinga wisatawan, kata maaf ini mungkin akan terdengar seperti obsesi, karena akan terus diucapkan berkali-kali dalam tiap kesempatan. Seperti memupuk hutang budi kepada yang mendengar.
Namun budaya ini tak serta merta hadir begitu saja. Ada akulturasi Jepang yang mendalam dalam buhaoyisi.
BACA JUGA: Mengenal Tradisi Tukar Istri
Saat penjajahan Jepang, ada ajaran konfusius yang berperan dalam masyarakat Taiwan. Menurut Khin-huann Li, profesor sosiolinguistik emeritus di National Taiwan Normal University, gagasan harmoni konfusiusme yang berpusat pada hubungan antar pribadi mempengaruhi budaya meminta maaf ini.
Bahkan ketika wisatawan bingung harus berkata apa untuk meminta maaf, cukup gunakan kata ampuh ini, buhaoyisi. Biasanya, orang Taiwan tak akan memperpanjang masalah dan hanya akan membalas dengan buhaoyisi.
Karena budaya ini pula, Taiwan mendapat predikat sebagai salah satu masyarakat paling ramah di dunia menurut Expat Insider Index. Mulai dari anak-anak sampai orang tua, akan dengan ringan mengucapkan buhaoyisi dalam tiap saat.
Budaya ini menjadi hal yang dibanggakan oleh Taiwan. Dengan menjaga kesopanan dan saling menghormati, Taiwan ingin mewujudkan perdamaian dengan buhaoyisi.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!