Perjalanan rubah ini hanya dalam waktu 76 hari, seperti dilansir CNN, Kamis (4/7/2019). Hewan mungil memulai perjalanan dari Spitsbergen, pulau terbesar di Kepulauan Svalbard yang terletak di antara daratan Norwegia dan Kutub Utara ke Pulau Ellesmere, Kanada.
Itu menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Polar Research. Para ilmuwan dari Institut Kutub Norwegia melengkapi rubah Kutub Utara dengan pemancar satelit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Eva Fuglei mengatakan bahwa timnya tidak bisa percaya terhadap apa yang mereka lihat saat melacak rubah. "Kami tidak berpikir itu benar," kata Fuglei dalam sebuah pernyataan.
![]() |
Jadi rubah ini mampu berjalan rata-rata 46,3 km per hari dan luar biasanya bisa menempuh 155 km hanya dalam satu hari ketika melintasi lapisan es Greenland. Ini adalah tingkat perjalanan tercepat yang pernah dicatat untuk spesies ini.
Itu 1,4 kali lebih cepat dari rekor yang diketahui sebelumnya yang dipegang oleh rubah Arktik jantan dewasa yang pernah dilacak di Alaska. Para ilmuwan meyakini bahwa rubah itu mungkin berlari saat melintasi lapisan es karena kesempatan mencari makan yang terbatas.
Namun ia melambat secara signifikan sebanyak dua kali, yakni berjalan kurang dari 10 km per hari selama 48 jam. Hal itu dimungkinkan oleh hambatan fisik di es laut, cuaca buruk atau saat ia makan.
![]() |
Para ahli sebelumnya berspekulasi bahwa rubah Arktik dapat memakan krustasea dari perairan terbuka. Rubah meninggalkan Spitsbergen pada tanggal 26 Maret 2018 dan tiba di Kanada lebih dari dua bulan kemudian.
Keberadaannya saat ini tidak diketahui karena pemancar satelit berhenti bekerja pada 6 Februari 2019. Kutub Utara sedang mengalami perubahan yang signifikan pemanasan global mempengaruhi tingkat es.
BACA JUGA: Dikira Makanan, Burung Ini Kasih Puntung Rokok ke Anaknya
Pemanasan dua kali lebih tinggi dari rata-rata global menyebabkan pencairan besar-besaran es laut dan membuka daerah untuk eksplorasi. Rusia diminta untuk menarik pembangkit listrik tenaga nuklir mengambang dari kota pelabuhan Pevek, Kutub Utara pada bulan depan.
Rencana-rencana ini telah memicu kekhawatiran di AS. Dan, lawannya itu juga melihat peluang ekonomi ketika es di laut Kutub Utara mencair.
(msl/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour