Menpar Tindaklanjuti Kunjungan Jokowi ke Danau Toba

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menpar Tindaklanjuti Kunjungan Jokowi ke Danau Toba

Faidah Umu Sofuroh - detikTravel
Jumat, 02 Agu 2019 18:50 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Jakarta - Berkaitan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Danau Toba, Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung fokus ke destinasi super prioritas di Sumatera Utara tersebut. Alokasi sumber daya dikerahkan untuk mengejar percepatan Danau Toba sebagai world class destination.

Melalui rapat pimpinan (Rapim) di Kemenpar, Arief menyampaikan perkembangan terkini pasca kunker Jokowi ke Danau Toba. Ia menyampaian kepada para deputi dan asdep bahwa Jokowi telah memberikan beberapa ide untuk mengangkat Danau Toba sebagai destinasi superclass.

"Dari soal support infrastruktur, penambahan budget, investor, branding dan promosi, percepatan program, sampai timeline 2020 harus kelar. Beliau meyakini bahwa pariwisata adalah cara yang paling cepat, mudah dan murah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, sekaligus meraup devisa untuk negara. Dan Danau Toba berpotensi untuk menjadi destinasi kelas dunia," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide dari Jokowi pun langsung diimplementasikan dalam bentuk rencana kerja, teknis implementasi dan sekaligus timeline-nya. Menurut Arief, tantangan dan kelemahan bangsa terletak pada kecepatannya. Oleh karena itu, ia ingin langsung bergerak dengan cepat untuk mengalahkan kelemahan itu.


"Tugas seorang CEO adalah menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya, baik SDM maupun budget. Kita akan kerahkan seluruh deputi dan ssdep, Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas dan Badan Otorita untuk ngebut. Kalau lelet, pasti saya ganti," tegasnya.

Sebagai doctor strategic management, Arief memilih melakukan hal-hal strategis untuk melakukan percepatan Danau Toba. Sembari Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan mengeksekusi pekerjaan fisik dan infrastruktur, dia melakukan tiga hal strategis, yakni, deregulasi, menggunakan teknologi digital dan memperkuat SDM.

Kunjungan kerja Presiden Jokowi diikuti oleh sejumlah menteri. Di antaranya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono, Menhub Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, dan para bupati di wilayah Danau Toba.

"Ibarat pendulum, atau bahasa jawanya 'bandulan', ketika yang menyampaikan itu di level teknis, gerakannya sangat terbatas. Tetapi ketika yang berstatemen itu Pak Presiden, atau di level strategis, maka gerakannya akan jauh lebih powerful. Maka kita tidak ingin kehilangan momentum, cukup banyak ide beliau yang harus diimplementasikan, baik fisik maupun non fisik," ungkapnya.

Arief Yahya menyebut dalam pengembangan destinasi ini, dia sudah menemukan framework yang baku, yaitu 3A, Atraksi, Akses, Amenitas. Untuk menjadi pemain global, maka 3A itu juga harus berstandar global. Dia menambahkan, agar berkelas dunia, maka 3A di destinasi itu juga wajib kelas dunia.

"Soal atraksi, ini inline dengan keinginan Presiden Jokowi, bahwa Danau Toba harus segera mendapatkan status UNESCO Global Geopark. Destinasi itu harus mendapatkan pengakuan dunia, dan yang paling masuk akal adalah mendorong percepatan status itu ke UNESCO. Saya sudah presentasikan sendiri soal Danau Toba yang sangat layak dicatat sebagai Global Geopark di markas UNESCO di Paris," terangnya.

kemudia soal akses, dia sangat percaya dengan apa yang sedang dikerjakan oleh rekan kerjanya di Kabinet Kerja. Menteri PUPR dan Kementerian Perhubungan sudah melakukan banyak hal, sejak 2018 dan sekarang 2019 masih dalam proses merampungkan semua. Diperkirakan 2020, semua akan selesai.

"Mas Basuki sudah menegaskan, untuk mewujudkan impian Pak Presiden Jokowi, sudah disiapkan budget 2020 untuk infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Danau Toba, sebesar Rp 2,4 triliun, naik dari tahun 2019 sebesar Rp 821,3 miliar," sebutnya.

Untuk akses darat sudah dan sedang dikerjakan Kementrian PUPR. Contohnya yaitu jalan Tol Medan-Tebing Tinggi sepanjang 60 km. Ruas Medan-Sei Rampah sepanjang 41.7 km telah selesai dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2017. Lalu ruas Sei-Rampah-Tebing Tinggi juga sudah beroperasi pada Desember 2018.

Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, sepanjang 143 km juga sduah beroperasi. Bulan Juli 2019 telah selesai proses pembebasan lahan, Tebing Tinggi-Siantar sepanjang 58 km.

Lalu ada Jalan Lingkar Samosir, Preservasi dan Pelebaran Jalan sepanjang 123 km. Paket 1 panjang 75.90 km, dari Pangururan-Ambharita-Tomok-Onan Runggu, yang progresnya per Januari 2019 mencapai 74.86%. Disusul Paket 2 panjang 68.43 km, dari Tele-Pangururan, Nainggolan-OnanRunggu, saat ini progres per Januari 2019 sebesar 87.60%.

Akses dari dan ke Bandara Sibisa, melewati kawasan Otorita 6,6 km, juga sudah dibangun 100% dan sudah bisa dipergunakan masyarakat. Akses Silangit-Muara sepanjang 4 km, selesai 100% dan sudah dipergunakan masyarakat. Akses Sipinsur-Bakkara 4,4 km, telah selesai dibangun tahun 2018 dan sudah dipergunakan masyarakat. Dari total 4.4 km, sepanjang 3 km dibangun mempergunakan aspal plastik, teknologi ramah lingkungan.

Untuk akses udara, Bandara Silangit sudah berstatus international airport. Panjang runway dari 2.250 x 30 meter, ditingkatkan menjadi 2.650 x 45 meter. Terminal dari kapasitas 200 ribu pax per tahun, dalam proses menuju 500 ribu passenger per tahun. Apron dari kapasitas 2 pesawat, sekarang menuju 6 pesawat berbadan lebar. Silangit sudah bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus A320 dan Boeing 737-800, sudah berstatus internasional. Sedangkan yang regular berjadwal ada KUL-DT, Kuala Lumpur Danau Toba.


Pada 2018, panjang runway sudah meningkat menjadi 2650 x 45 m. Tahun 2019 kami membangun Tower Airnav, Instrument Landing System (ILS) dan perataan tanah di area kritis. Tahun 2020 kami persiapan pengembangan terminal penumpang menjadi 10.000 m2, bersama PT AP2.

Kemenhub juga mempersiapkan Bandara Sibisa Kabupaten Toba Samosir, yang hanya 15-20 menit ke Parapat. Panjang Runway dinaikkan, dari 700 x 30 meter menjadi 1200 x 30 meter. Saat ini, beroperasi penerbangan perintis oleh Aviastar dengan pesawat Cesna kapasitas 19 seat,1 kali/minggu rute Binaka Pulau Nias-Sibisa Toba Samosir.

Pada 2020 nanti, pemenuhan runway strip, penyelesaian pekerjaan perpanjangan runway menjadi 1700 x 30 M, 1 paket, pengadaan kendaraan PKP-PK, pelapisan taxi way. Tahun 2019 ini menyelesaikan studi RTT sisi udara dan darat.

Akses danau atau air, Kemenhub membangun 4 dermaga utama, yakni dari pelabuhan Ajibata- Ambarita, dan Tigaras - Simanindo. Sekarang sudah diselesaikan peningkatan sisi danau 3 dermaga, Ajibata, Tiga Ras dan Simanindo, dan pembangunan baru 1 dermaga Ambarita. Termasuk pembangunan sisi darat dan terminal penumpang.

Pada 2018, sudah dimulai dengan Pembangunan tahap II pelabuhan Ajibata, Simanindo, Ambarita dan Tigaras. Tahun 2019, Pelabuhan Ajibata ditargetkan selesai. Pelabuhan Simanindo, Ambarita dan Tigaras ditargetkan selesai 2020 tahun depan.

Arief menjelaskan, fokus Kemenpar adalah mempromosikan daya tarik atraksi yang sudah ada melalui berbagai model promosi dan melalui semua channel yang dimiliki saat ini. Strategi Promosinya dengan BAS, Branding Advertising, Selling. Strategi medianya, dengan POSE, Paid Media, Own Media, Social Media, Endorser.

"Kita akan me-running Calendar of Event Danau Toba 2019, mulai bulan ini, Agustus 2019 ini, sekaligus di Hari Kemerdekaan RI ke-74," pungkasnya.


(prf/ega)

Hide Ads