Awalnya, beberapa wisatawan terlihat kesusahan menerbangkan lampion. Baik karena robek karena terbakar hingga kesulitan memasang parafin di lampion. Namun akhirnya, lampion dengan warna hijau, merah, kuning dan biru ini menyinari langit Dieng.
Salah satu wisatawan asal Jakarta, Kumala mengaku susah menerbangkan lampion. Tetapi setelah dibantu dengan wisatawan lain, akhirnya lampion miliknya bisa diterbangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Satu Ekor Domba Batur Bisa Rp 20 Juta |
![]() |
Baginya, pesta lampion ini membuat liburan pertamanya di Dieng semakin tidak terlupakan. Ia mengaku ingin kembali lagi ke Dieng di waktu mendatang bersama teman-temannya.
"Suhu udaranya memang dingin, tetapi saya tidak kapok, karena ini sangat bagus pemandangannya. Belum lagi budaya di Dieng juga tidak bisa ditemui di daerah lain," tuturnya.
Pesta lampion digelar di Lapangan Pandawa di komplek Candi Arjuna Dieng. Pesta ini sekaligus menutup even DCF hari kedua atau dilakukan setelah senandung negeri di atas awan.
![]() |
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan