Delapan defile suku bangsa tersebut di antaranya, Ada Aztec dari Meksiko, Mongol dari Mongolia, Zulu dari Afrika Selatan, Viking dari Norwegia, Karen dari Thailand, Polynesia, serta Indonesia yang diwakili Suku Minahasa dari Sulawesi Utara hingga Hudoq dari Kalimantan Timur.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan saat ini JFC bahkan masuk 10 besar CoE Kemenpar 2019, dan menjadi karnaval terbaik di Indonesia. I berharap, prestasi ini nantinya dapat menular ke daerah-daerah lain di Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan JFC 2019 digelar dengan berbagai rangkaian acara, dari Pets Carnival, Kids dan Artwear Carnival, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia, hingga puncaknya Grand Carnival yang juga diramaikan dengan busana-busana dari desainer kondang Anne Avantie. Termasuk penampilan spesial Cinta Laura Kiehl.
"Acara puncak diisi dengan menampilkan defile suku bangsa di dunia yang memenuhi catwalk sepanjang 3,6 kilometer. Penonton bisa menikmati kostum-kostum yang tak biasa, dengan corak dan warna yang menarik," tegasnya.
![]() |
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan JFC yang semakin memperkuat posisi Jember sebagai kota karnaval terbaik di Indonesia. Karnaval yang mendapat penghargaan internasional ini menjadi magnet untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember yang tahun lalu dikunjungi sekitar 1,1 juta wisatawan.
"JFC menjadi bukti bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain di dunia. Terbukti, kita bisa menyajikan karnaval dengan kemasan istimewa. Kita berharap gelaran ini bisa semakin mendongkrak kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya ke Jember, Jawa Timur," tandasnya.
(idr/idr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum