Desa Turtuk namanya. Mungkin namanya kurang familiar di telinga traveler. Tak ayal, lokasinya seolah tersembunyi di daratan tinggi Ladakh, India. Jauh dari mana-mana dan butuh perjalanan panjang untuk tiba di sana.
Dilansir dari BBC Travel, Rabu (7/8/2019) Turtuk disebut sebagai 'Desa yang Kehilangan Negaranya'. Turtuk merupakan bagian dari India, tapi dulunya adalah wilayah dari Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Celakanya, ketika itu India benar-benar mengisolasi Desa Turtuk. Penduduknya dijaga setiap hari, tidak boleh ada yang meninggalkan desa. Pun orang-orang desa yang sedang merantau dan ingin pulang ke desanya, tidak diizinkan masuk.
![]() |
Beberapa tahun belakangan ini, Turtuk menjadi destinasi anti mainstream bagi traveler dunia yang suka bertualang. Untuk menuju Turtuk butuh perjuangan yang tak mudah.
Satu-satunya jalan keluar-masuk ke sana adalah melalui Kota Leh. Jaraknya 250 km, meliak-liuk di pegunungan dan medan yang berat.
BACA JUGA: Uniknya Desa di NTT: Pencuri Tak Dihukum Tapi Dinafkahi
Asal tahu saja, Desa Turtuk berada di Lembah Nubra dan dikelilingi Sungai Shyok. Lembah tersebut masuk dalam kawasan Ladakh di Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India bagian utara.
Desa Turtuk berada di ketinggian 2.900 mdpl. Kalau musim panas, bisa terasa sangat panas. Oleh sebab itu, penduduknya memiliki budaya unik dengan menumpuk bebatuan dalam jumlah besar semacam seperti bunker.
Tumpukan bebatuan akan membuat udara menjadi dingin. Lalu di situlah, bahan-bahan makanan seperti daging dan lainnya disimpan agar bisa awet. Suatu sistem pendinginan alami yang menarik, yang mereka sebut 'Nangchung' alias Rumah Dingin.
![]() |
Mereka disebut Muslim Noorbakshia, yang bahasanya Balti (suatu bahasa Tibet dengan dialek terkuno). Untungnya ketika pemerintah India menduduki desa tersebut di zaman dulu, tidak ada paksaan pindah agama atau lainnya. Penduduk Desa Turtuk tetap dibiarkan dengan agama yang dianutnya.
![]() |
Tahun 2010, Desa Turtuk sudah terbuka untuk wisata. Meski yang datang belum banyak, tetapi mereka senang ketika ada turis yang datang dan akan mengenalkan kehidupan mereka.
Desa Turtuk hidup dengan damai, penduduknya saling bahu-membahu. Mereka pun sudah lama mengikhlaskan untuk pindah kewarganegaraan menjadi orang India.
Selamat datang di Turtuk, desa yang sejatinya kehilangan negaranya!
![]() |
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!