Mengenal Kabasaran,Tarian Tradisional Penyambut Menpar dari Sulut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Kabasaran,Tarian Tradisional Penyambut Menpar dari Sulut

Alfi Kholisdinuka - detikTravel
Minggu, 11 Agu 2019 16:44 WIB
Foto: Kemenpar
Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan Tari Kabasaran disebut sebagai tarian perang, karena penari selalu tampil dengan ekspresi garang, lengkap dengan pedang dan tombak.

Tarian tersebut berasal dari Suku Minahasa yang sudah menjadi kesenian tradisional Sulawesi Utara. Bukan untuk berperang sungguhan tetapi menjadi kebudayaan tersendiri bagi warga sekitar

Beberapa waktu lalu tarian ini menyambut kedatangan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk melepas peserta Tournament of Flower Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tarian ini kerap tampil di banyak event. Juga sering digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung ke Sulawesi Utara. Buat Sulawesi Utara, Tari Kabasaran lebih dari identitas. Tetapi juga kebanggaan," terangnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8/2019).


Selain itu, kata Rizki, dahulu para penari Kabasaran ini dianggap menjadi penjaga keamanan di desa. Jika wilayah mereka terancam diserang musuh, para penari Kabasaran berubah menjadi waranei, alias prajurit perang.

"Seiring berjalannya waktu, Kabasaran mulai digunakan menyambut para tamu besar. Tari Kabasaran juga dijadikan hiburan dalam pesta-pesta adat," sebutnya

Dia juga menuturkan, Tari Kabasaran kerap mewakili Sulawesi Utara dalam berbagai event nasional, seperti di Asia Africa Carnival 2018. Bahkan para penari Kabasaran ini juga mejeng di Jakarta untuk meramaikan Car Free Day.

"Tari Kabasaran sangat khas. Setiap tampil mereka pasti menarik perhatian. Apalagi mereka membalut diri dengan kain khas Minahasa yang berwarna merah. Juga sangat enerjik. Buat milenial, Kabasaran adalah objek foto yang luar biasa," jelasnya.


Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty, menjelaskan jika Tari Kabasaran memang ditonjolkan perannya dalam pelaksanaan TIFF 2019. Khususnya saat para peserta kendaraan bunga berparade.

"Sejak awal Pak Menteri Datang, Tari Kabasaran langsung unjuk gigi. Para penari mengawal perjalanan Pak Menteri menuju tribun kehormatan. Ini sambutan yang luar biasa. Dan salah satu yang membuat beda TIFF 2019 dari tahun sebelumnya," papar Esthy.

Tidak hanya saat Menpar datang. Tari Kabasaran juga mengawal setiap kendaraan bunga yang berparade. Bahkan, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara menampilkan Tari Kabasaran sebagai atraksi di kendaraan mereka. Dipadukan dengan keindahan Bunaken.

Gagahnya sambutan dari para penari Kabasaran membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat terkesan. Dia mengatakan, Sulawesi Utara Mampu menjaga sebuah tradisi dengan sangat baik. Bahkan diangkat ke permukaan.

"Sejak awal datang ke TIFF 2019, saya disambut Tari Kabasaran. Ini tarian yang khas dari Sulawesi Utara. Dan ini juga bukti jika Sulawesi Utara kaya akan atraksi. Untuk urusan ini, saya memang tidak ragu. Karena, selain tarian Sulawesi Utara memiliki banyak keunggulan dalam hal atraksi. Salah satunya Bunaken," pungkasnya.


(mul/mpr)

Hide Ads