"Banjar memiliki objek wisata yang prospektif. Apalagi jika dikemas lebih komprehensif lagi, seperti memperkuat sentuhan alam berupa penghijauan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).
"Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata. Kita taruhan saja, itu (penghijauan) modal besar pariwisata. Pohon-pohon akan lebih menghasilkan, menyejahterakan dipandang ketimbang ditebang," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, sejumlah daerah di Indonesia yang fokus memperkuat sektor kepariwisataan dan jasa sebagai sumber pendapatan terbukti lebih mampu meningkatkan kemandirian dan kemajuan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Karena itu, Kalsel yang masih memiliki hutan luas juga perlu dijaga dan dilestarikan sebagai penopang kepariwisataan di masa mendatang," ujarnya.
Promosi wisata, kata Dia, juga perlu terus digencarkan secara lebih kreatif. Contohnya melalui digital media.
"Saya sudah dengar di Kalsel ini ada generasi atau semacam komunitas digital media. Nah, ini perlu terus didukung untuk membantu mempromosikan wisata di Kalsel," tandasnya.
Diketahui, kunjungan Arief ke Banjar didampingi sejumlah pejabat teras daerah. Di antaranya Asisten Bidang Ekobang I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Haris Rifani, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP) HM Farid Soufian, Kepala Disperindag I Gusti Made Suryawati, dan Kepala Satpol PP HM Ali Hanafiah.
Di tempat tersebut, Arief melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pendopo Wisata, dan juga melakukan pelepasan satwa-satwa liar.
(idr/idr)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!