Pusat Informasi Pariwisata Harus Menampilkan Ciri Khas Budaya Setempat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pusat Informasi Pariwisata Harus Menampilkan Ciri Khas Budaya Setempat

Alfi Kholisdinuka - detikTravel
Rabu, 14 Agu 2019 20:05 WIB
Foto: Dok Kemenpar
Jakarta - Pusat Informasi Pariwisata atau Tourism Information Center (TIC) diharapkan dapat mencerminkan kekhasan budaya yang akan menjadi sarana dalam mempromosikan pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP).

"TIC harus menampilkan ciri khas budaya daerah setempat sehingga juga akan menjadi daya tarik pariwisata," ujar Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santoso Sungkari dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

"Dalam penerapannya, desain arsitektur TIC nantinya akan menggunakan teknologi digital, misalnya, untuk menampilkan multimedia dan animasi di masing-masing destinasi prioritas," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Edy Wardoyo menyatakan TIC merupakan bagian dari amenitas dan menjadi bagian penting dalam unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas).

"Dari 10 destinasi pariwisata prioritas dan satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, masing-masing akan memiliki desain arsitektur TIC yang menjadi daya tarik pariwisata," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan menjadi 'Bali Baru' yakni, Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu, Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku).

"Dari 10 DPP tersebut, Presiden Jokowi menetapkan empat destinasi super prioritas yaitu, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo kemudian tahun ini ditambah KEK Likupang, Sulawesi Utara," kata Arief.

Diketahui, penyelenggaraan sayembara desain arsitektur TIC 2019 dilakukan untuk mempromosikan 10 destinasi pariwisata prioritas dan KEK Likupang, Sulawesi Utara yang merupakan hasil kerja sama Kemenpar dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama dengan PT Propan Raya.

Sayembara desain arsitektur TIC 2019, menurut Direktur Propan Raya Yuwono Imanto sebagai kelanjutan dari tiga penyelenggaraan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara sebelumnya yang dimulai pada 2016 lalu dengan tema, Desain Arsitektur Rumah Wisata (Homestay), Desain Arsitektur Restoran, dan Desain Arsitektur Pusat Cenderamata Pariwisata.


"Sayembara desain arsitektur TIC 2019 berhadiah total sebesar Rp 1,1 miliar. Pendaftarannya telah dimulai pada 10 Agustus 2019 dan berakhir pada 22 September 2019, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi karya, penjurian final dan pengumuman pemenang pada 4 Oktober 2019," ujarnya.

Adapun sebagai dewan juri di antaranya,Yori Antar (Profesional Arsitek Indonesia), Lea Aziz, Vice President Asia Pacific Space Designer Association (APSDA), Ary Indra (Profesional Arsitek Indonesia), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia), dan Anneke Prasyanti (Profesional Arsitek Indonesia).


(ega/ega)

Hide Ads