Kunjungan Raja Malaysia Bisa Jadi Promosi Wisata Yogyakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kunjungan Raja Malaysia Bisa Jadi Promosi Wisata Yogyakarta

Usman Hadi - detikTravel
Rabu, 28 Agu 2019 22:15 WIB
Raja Malaysia dan Sultan Yogya Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Raja Malaysia berkunjung ke Keraton Yogyakarta dan sejumlah destinasi di sekitarnya. Kunjungan ini diharapkan mengangkat pamor wisata di Kota Gudeg.

Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap kunjungan Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri'ayatauddin Al Mustafa Billah Shah, ke beberapa destinasi wisata di DIY bisa mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Otomatis dengan tokoh negara lain kunjungan ke beberapa titik ini kan nggak usah kita menyampaikan sesuatu sudah bagian dari promosi," ujar Sekda DIY, Gatot Saptadi, kepada wartawan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (28/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui Raja Malaysia bertamu ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat siang tadi. Kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku (HB) X. Selain itu kunjungannya juga untuk berwisata.

Usai berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Raja Malaysia disebut Gatot akan melihat kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Setelahnya Raja Malaysia ini diagendakan berkunjung ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur di Jateng.

Gatot berharap dengan adanya kunjungan Raja Malaysia tersebut bisa mendongkrak kunjungan turis asing terutama dari Malaysia ke Yogyakarta. "Kalau rajanya sudah ke sini mungkin rakyatnya kan mungkin juga ikut lihat (destinasi wisata di DIY) ya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri'ayatauddin Al Mustafa Billah Shah beserta keluarga bertamu ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk bersilaturahmi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kunjungan kenegaraan Raja Malaysia ini didampingi sejumlah pejabat kedua negara. Seperti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sandjojo, dan perwakilan duta besar dari Indonesia dan Malaysia.


(fay/fay)

Hide Ads