Dewan Kota Barcelona tengah menghadapi dilema, karena ada banyak pendemo terkait isu yang memicu kontroversi, tentang boleh atau tidaknya wanita berenang telanjang dada di kolam renang publik atau pun di tempat umum lainnya.
Dikumpulkan detikTravel dari beragam sumber, Kamis (5/9/2019), protes tersebut pertama kali datang dari kelompok Mugrons Lliures of Catalonia. Mereka mengkampanyekan persamaan hak bagi wanita, terutama hak untuk tidak didiskriminasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Waduh! Turis Wanita Ini Kehilangan Kamera Berisi Foto Privatnya
Para pendemo mengacu kepada salah satu aturan yang menyebut bahwa kolam renang di Barcelona tidak boleh mendeskriminasi wanita yang ingin berenang telanjang dada seperti para pria. Aturan ini bahkan sudah disebarkan oleh Office for Non-Discrimination (OND) ke berbagai 'Sports Center' yang ada di Kota Barcelona.
"Mugron Lliures melayangkan komplain ke OND, dimana mereka berargumen bahwa peraturan yang mengatur pakaian berdasarkan gender termasuk diskriminasi, jadi mereka merekomendasikan untuk mencabut larangan topless di tempat-tempat publik," kata Deputi Mayor Barcelona, Janet Sanz.
Mugrons Lliures menyebut beberapa tempat di Barcelona masih memberlakukan larangan topless bagi wanita di tempat publik. Tapi dengan protes ini, mereka berharap bahwa kolam renang publik di Barcelona tidak diskriminatif lagi buat wanita yang ingin telanjang dada seperti pria.
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol