Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan bahwa 40 % wisatawan baik dari dalam dan luar negeri di Indonesia melakukan pariwisata dengan kuliner. Sehingga Arief menetapkan 5 'national food' sebagai makanan nasional untuk menarik kunjungan turis mancanegara
"Kuliner ini bisnis yang sempurna, apa itu sempurna? 3 S-nya sempurna. Satu sizenya besar, ke dua suistanibilitynya tinggi selalu double digit growth dan yang ketiga spread. Spread itu profit marginnya tinggi," Kata Arief, Selasa (18/9/2019) kemarin dalam jumpa Pers (Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival) WICSF di Gedung Sapta Pesona Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Jl Merdeka Barat, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak punya nasional food," tegasnya.
Foto: Kemenpar |
Beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia dan beberapa negara lain memiliki ikon makanan nasional. Akhirnya Kementerian Pariwisata menetapkan 5 ikon makanan nasional.
"Akhirnya kita tetapkan, ini harus dijual nanti, saya tetapkan national food, satu soto yang kedua rendang, yang ketiga sate yang keempat nasi goreng dan yang kelima gado-gado," papar Arief.
Foto: detikFood |
Pernyataan ini berkaitan dengan festival kuliner dan belanja khas Indonesia, Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival yang akan digelar pada 27 September-27 Oktober mendatang di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengangkat jajanan tradisional Indonesia, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
(elk/aff)












































Foto: Kemenpar
Foto: detikFood
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing