Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, langkah tak biasa itu sengaja diterapkan oleh kedua maskapai tersebut di sejumlah armada pesawatnya seperti diberitakan media The Sun.
Diketahui, kebijakan ini diterapkan terkait dengan adanya fitur berupa kursi tambahan di pesawat jenis Airbus A320neo yang dimiliki oleh kedua maskapai untuk operasionalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terungkap, kalau pesawat jenis Airbus A320neo itu dilengkapi dengan kapasitas kursi tambahan ketimbang pendahulunya. Hanya saja, kelebihan itu ternyata menambahkan berat di bagian belakang pesawat. Pihak European Union Aviation Safety Agency pun telah mengetahui perihal kabar tersebut sejak bulan Juli lalu.
Laporan tersebut menjelaskan kalau pesawat jenis tersebut mengalami kesulitan untuk mengudara karena beratnya yang tidak setara. Hal itu terjadi karena tambahan space di dalam interior pesawat yang memindahkan lokasi toilet lebih jauh ke belakang serta tambahan kapasitas kursi.
Dalam praktek nyata, kondisi tersebut memang belum pernah terjadi ketika pesawat mengudara. Hanya saja, potensi masalah itu tetap ada dan patut diperhatikan.
Faktanya, kedua maskapai yang memiliki armada Airbus A320neo terpaksa menahan penjualan tiket untuk bangku belakang di jenis pesawat tersebut. Selain tak dapat dipilih, pihak pramugari maskapai juga akan aktif mengingatkan traveler untuk tak duduk di bangku belakang pesawat.
"Seperti semua maskapai di dunia, kami bekerja dengan regulator untuk memestikan keamanan armada dan patuh secara penuh pada semua rekomendasi," ujar juru bicara British Airways seperti diberitakan News Australia.
Senada dengan pihak British Airways, pihak Lufthansa juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan tersebut.
"Lufthansa akan menganulir bangku terakhir pesawat di 20 armada A320neo. Terhitung dari 12 September, baris 32 tidak akan dijual ke penumpang. Termasuk ke petugas yang bepergian dengan kartu pengenal," ujar Lufthansa.
(rdy/krs)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol