Warga setempat, Sukmadi, yang juga mengelola wisata negeri di atas awan di sana mengatakan bahwa pada akhir pekan kemarin tercatat ada 15 ribu orang yang datang ke kawasan Gunung Luhur. Tak ayal timbul kemacetan di kawasan tersebut pada hari Sabtu dan Minggu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum viral, pengunjung ke kawasan negeri di atas awan Gunung Luhur tidak pernah sebanyak itu. Akibatnya, timbul kemacetan sekitar 7 kilometer dari akses menuju Gunung Luhur.
![]() |
Akses jalan negeri di atas awan Gunung Luhur memang sudah dipoles tetapi belum seluruhnya. Kepadatan pengunjung yang berdampak pada kemacetan juga berimbas kepada aktivitas warga karena bersinggungan dengan akses jalan umum yang dipakai sehari-hari.
"Jadi mereka (pengunjung) maksa sendiri. Posisinya sudah kita kasih arahan nggak mau denger, apa mau dikata. Di atas penuh, di atas mau ditutup nggak bisa karena itu jalan umum jalan provinsi," ucap Sukmadi.
Pengunjung ke kawasan negeri di atas awan Gunung Luhur sudah membludak sejak Jumat (20/9). Pengunjung semakin padat pada keesokan harinya dan membuat lokasi Gunung Luhur macet dan membludak sepanjang akhir pekan.
"Untuk saat ini sih sudah lengang," ujar Sukmadi.
(krs/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!