Meski menjadi daerah dampak tsunami terparah 15 tahun lalu, Pantai Babah Kuala kini kembali bangkit menjadi objek wisata bagi para pecinta senja maupun penikmat kopi di pesisir pantai.
Menurut Perangkat Desa Mon Ikeun, Muchsin (46) sejak dulu daerah ini menjadi tempat menikmati akhir pekan bagi para wisatawan mancanegara maupun lokal. Keindahan sunset dan ombak besar menjadi daya tarik tersendiri.
"Potensi inilah yang menjadi dasar bagi kami bangkit mengelola kembali pantai ini menjadi tempat wisata. Itu untuk meningkatkan kembali perekonomian warga," ujarnya saat ditemui detikcom beberapa hari yang lalu.
Pascatsunami ini, dikatakannya, cara pandang masyarakat juga mengalami perubahan. Mereka mulai menilai pentingnya membangkitkan pembangunan desa untuk kesejahteraan bersama.
"Pada awal 2015 hingga 2016 kita mulai pengelolaan wisata pantai ini. Pertama yang kita buat adalah dari sisi parkir, BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) ini hadir dalam mengelola parkir untuk kepentingan warga di pesisir pantai," sebutnya.
Muchsin selaku Bendahara Desa Mon Ikeun juga menuturkan di tahun 2020 desanya akan memfokuskan kembali dengan menghadirkan sejumlah inovasi untuk meningkatkan potensi wisata ini.
"Kita rencanakan ke depan di tahun 2020 ini BUMG atau BUMDes akan menghadirkan toko serba ada. Nantinya toko ini akan hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pegiat wisata, atau pemilik kafe-safe yang ada di sekitar pantai," jelasnya.
![]() |
Sebagai informasi, Pantai Babah Kuala ini memiliki pasir putih yang terbentang luas. Pantai ini juga sangat bersih dan alami. Saat sore hari kita bisa melihat matahari terbenam dengan mata telanjang. Keindahan inilah yang menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.
Apalagi tepat di pesisir pantai itu juga terdapat penyedia kuliner hingga coffeshop. Sehingga keindahan senja sore hari dengan wangi khas kopi aceh akan terpadu sangat baik. Tak hanya itu, untuk menikmati kehidupan khas Aceh tersedia juga penginapan sejenis homestay yang di kelola oleh masyarakat dengan berkonsep wisata sosial dan budaya.
Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT silahkan klik di sini.
(mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum