"Saya beberapa kali ditegur Presiden Jokowi. Di Danau Toba ditegur, di Borobudur ditegur. Masalahnya apa? Tidak ada arsitektur lokal di destinasi wisata, yang ada benda-benda aneh. Saya sudah perintahkan untuk dibongkar, sekarang di Borobudur akan dibangun boulevard," cerita Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Jumat (4/10/2019) malam.
Menpar Arief pun mengaku sebagai bangsa yang besar, kita seharusnya malu karena kita tidak punya arsitektur lokal yang bisa ditonjolkan, kecuali di Bali. Kebanyakan desain bangunan sekarang memang menonjolkan unsur kekinian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Wisata Arsitektur Banyuwangi: Terminal Hijau Sampai Bukit Teletubbies
Untuk itu, harusnya ini bisa jadi momentum untuk mengubah persepsi itu. Kebudayaan dan arsitektur Indonesia amatlah kaya. Meski bentuk bangunan sudah modern, harusnya unsur kelokalan tersebut tetap ditonjolkan.
"Dari rapat terbatas, saya putuskan di destinasi wisata harus ada gerbang masuk dengan desain arsitektur lokal atau arsitektur nusantara. Mumpung presidennya masih yang sekarang, ini kesempatan untuk mengembangkan arsitektur nusantara," pungkas Arief.
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol