Ini Hasil Penelitian Jejak Manusia Purba di Gua Lawa Ponorogo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Hasil Penelitian Jejak Manusia Purba di Gua Lawa Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikTravel
Selasa, 15 Okt 2019 13:25 WIB
Hasil penelitian manusia purba di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti/detikcom)
Ponorogo - Para arkeolog mengakhiri penelitian 16 hari terkait jejak manusia purba di Gua Lawa, Desa/Kecamatan Sampung, Ponorogo. Ini hasil penelitiannya.

"Ada ribuan tulang binatang yang dikonsumsi oleh manusia purba, ada alat dari tulang hewan untuk dijadikan sendok atau spatula, ada lancipan, ada sudip, banyak sekali," tutur Koordinator Peneliti Djatmiko kepada detikcom, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, penemuan kali ini dapat dikatakan spektakuler sebab muncul istilah Sampung Bone Culture atau Sampung Bone Industry, akibat banyaknya penemuan artefak dari tulang dan batu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Hasil Penelitian Jejak Manusia Purba di Gua Lawa SampungHasil penelitian manusia purba di Gua Lawa. (Foto: Charolin Pebrianti/detikcom)

"Makanya muncul juga eponim Sampungian karena budaya alat tersebut tidak ada duanya di Indonesia," terang dia.

Namun, lanjut Djatmiko, penelitian ini pada dasarnya harus terus berjalan meskipun pelaksanaannya dilakukan dalam mekanisme multi-year. Minimal 5 tahun ke depan untuk mengungkap sejarah yang ada di Gua Lawa.




"Penelitian ini harus selesai, untuk mengungkap sejarah serta kejadian apa saja yang terjadi dan dilakukan oleh manusia prasejarah," imbuhnya.

Djatmiko menambahkan, hasil penelitian terkini akan dibawa ke Badan Arkeologi Yogyakarta untuk selanjutnya diserahkan ke Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Jakarta.


Ini Hasil Penelitian Jejak Manusia Purba di Gua Lawa SampungHasil penelitian manusia purba di Gua Lawa. (Foto: Charolin Pebrianti/detikcom)

"Penelitian ini membutuhkan perawatan ekstra terutama artefak yang ditemukan dari dalam tanah kemudian dibawa keluar kena angin, panas itu bisa rapuh. Jadi harus hati-hati sekali," katanya.

Meskipun bakal dibawa ke Jakarta untuk diteliti dan diamankan, saat Ponorogo nanti sudah memiliki museum sejarah dan laboratorium sendiri maka seluruh hasil penelitian di Sampung bakal dikembalikan lagi ke Bumi Reog.

"Karena hasil penelitian itu bisa jadi ikon Ponorogo selain reog, bahwa ada industri tulang disini sebagai cikal bakal kehidupan modern saat ini," pungkas dia.







(krs/msl)

Hide Ads