Keberhasilan pariwisata kerap diukur dari penerimaan devisa atau dari banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia. Di samping itu, ada pula hal lain yang disebut perlu diperhatikan yakni pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton. Masyarakat harus mendapatkan manfaat dari pariwisata itu. Jangan sampai ada gap sosial dan gap budaya," ujar Taufan saat dihubungi detikcom.
Taufan juga mengingatkan bahwa wisatawan datang ke Indonesia karena keauntetikannya, bukan karena berusaha meniru pihak lain. Hal inilah yang harus menjadi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah komando Wishnutama di masa mendatang, yaitu menjaga dan mengembangkan yang sudah ada.
"Kita lebih dominan budaya dan keindahan alamnya. Ini tidak boleh hilang," tutupnya.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!