Angkutan masal pesawat menjadi moda transportasi favorit dalam liburan antar negara. Keunggulannya dalam kecepatan membuat perjalanan jadi lebih singkat dibandingkan transportasi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rotasi bumi menjadi dasar dari teori ini. Perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur membuat penerbangan melawan rotasi bumi. Fenomena ini disebut dengan Jet Stream.
Bentuk bumi yang seperti bola juga memberikan pengaruh pada fenomena alam seperti cuaca, musim, dan waktu. Oleh karena itu, setiap daerah memiliki waktu yang berbeda-beda.
Kecepatan rotasi berpengaruh pada area khatulistiwa. Semakin menjauhi khatulistiwa maka kecepatan rotasi akan berkurang. Sehingga penerbanngan dengan daerah khatulistiwa akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Fenomena Jet stream pertama kali ditemukan oleh Kapten Pan American World Airways pada tahun 1952. Ketika itu ia menghabiskan waktu kurang dari 7 jam dari Tokyo ke Honolulu.
Jet Stream sendiri merupakan arus udara di ketinggian yang dihasilkan oleh rotasi bumi yang bersamaan dengan pemanasan atmosfer. Jet stream seringkali disebut sebagai angin barat dan ditemukan di lapisan tropopause.
Salah satu rute penerbangan terpanjang dunia adalah dari New York ke Hong Kong. Pesawat tidak akan langsung terbang di atas Amerika utara dan Samudera Pasifik. Tapi bergerak ke arah kutub, kemudian Rusia dan China.
Penerbangan ke Kutub utara akan membuat perputaran rotasi semakin kecil. Inilah mengapa dalam rute PP saja terdapat perbedaan waktu tempuh.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!