Adapun museum wayang ini berada satu kompleks dengan Hotel Pondok Tingal. Namanya, Museum Wayang dan Perpustakaan Koleksi H Boediardjo Sasono Guno Roso. Untuk bangunan museum ini berada di bagian belakang dari Hotel Pondok Tingal.
Wayang kulit yang berada di museum tersebut merupakan koleksi mantan Menteri Penerangan H Boediardjo. Untuk koleksi yang berada di museum ini antara lain berisi wayang Sasak, Bali, Jawa Timur, wayang gaya Surakarta, gaya Yogjakarta, Kedu, Banyumasan, dan Cirebonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wayang kulit tersebut, selain ada yang dipanjang dengan cara ditempel, ada juga yang disimpan dalam kotak wayang. Adapun yang berada di kotak wayang ada 11 kotak antara lain Wayang Kedu 1 kotak, gaya Surakarta, Wayang gaya Jogjakarta (3), 1 kotak Wayang Kidang Kencono, 1 kotak Wayang Menak, 1 kotak Wayang Klitik, 1 kotak Wayang Campuran, 1 kotak Wayang Golek Sunda dan 1 kotak Wayang Golek China.
"Untuk sementara ini masuk museum wayang masih free. Biasanya, mereka yang nginap disini melihat di museum. Ada juga dari pelajar maupun turis yang melihatnya," kata Muhammad Reza, GM Hotel Pondok Tingal saat ditemui, Selasa (5/11/2019).
Selain koleksi wayang, di museum tersebut juga terdapat koleksi dua pangkon gamelan perunggu. Bahkan, tiap sebulan sekali, tepatnya pada Sabtu minggu keempat dilakukan pementasan wayang kulit pakeliran padat.
![]() |
"Pentas wayang kulit pakeliran padat ini sudah berlangsung sejak tahun 1991-nan. Sekarang sudah memasuki pementasan yang ke-260," tuturnya.
Adapun PR kedepannya, kata dia, nantinya harus membuatkan katalog berisi koleksi yang ada di museum tersebut.
Wakil GM Hotel Pondok Tingal, Tandang Satoto menambahkan, pementasan pakeliran padat tersebut berlangsung mulai pukul 21.00 sampai pukul 00.00 WIB.
"Bulan lalu, pakeliran padat dengan mementaskan wayang gaya Kedu," tuturnya.
Selain wayang baik dari Nusantara maupun luar negeri, juga terdapat koleksi kaset wayang. Selain itu, terdapat pula kaset film-film wayang. Bahkan ada juga satu koleksi wayang kulit Gatotkaca gaya Surakarta yang merupakan pemberian dari Presiden Soekarno. Kemudian, terdapat juga beberapa lukisan kaca gambar wayang karya Rastika dari Cirebon.
![]() |
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan bahwa keberadaan museum ini menarik sekali. Museum ini sangat luar biasa karena ada beberapa koleksi wayang yang unik seperti Wayang Serangga.
"Ini harusnya dijadikan salah satu destinasi study tour. Kalau diperbanyak brosur, nanti beberapa dinas maupun paket wisata diberitahu, jadi tersaji dulu ada destinasi museum wayang," kata Sinung, yang beberapa waktu lalu berkunjung di museum wayang, itu.
Kemudian perihal agenda adanya pementasan pakeliran padat tiap bulannya, kata dia, pementasan tersebut bisa dikemas lagi.
"Ini keren, apik. Tinggal brosur atau liflet yang banyak disebar. Kalau kita punya museum wayang," tuturnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!