Mengenali Bahasa Papua, Tak Sekadar Epen Kah Cupen Toh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenali Bahasa Papua, Tak Sekadar Epen Kah Cupen Toh

Afif Farhan - detikTravel
Rabu, 06 Nov 2019 16:10 WIB
Ilustrasi wisatawan bersama suku Dani di Wamena, Papua (Afif Farhan/detikcom)
Jakarta - Indonesia punya ragam budaya dan bahasa. Termasuk dari tanah Papua, mari kita mengenali bahasa di sana yang mungkin belum kamu tahu!

Papua di timur Indonesia itu menyimpan banyak cerita. Bukan hanya bentang alam yang luar bias menakjubkan, tapi dari segi budaya yang tak pernah habis.

Bicara soal bahasa, ada hal yang menarik. Tahukah kamu, kalau Papua punya ratusan bahasa!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Papua punya 270 bahasa daerah," jelas peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto kepada detikcom, Rabu (6/11/2019).

BACA JUGA: Tahukah Kamu Arti Nama Papua?

Mengenali Bahasa Papua, Tak Sekadar Epen Kah Cupen TohSuku Dani di Wamena (Randy/detikcom)


Hari menjelaskan, bahasa sehari-hari Papua adalah bahasa Melayu Papua. Menariknya dalam bahasa itu, merupakan gabungan dua kata atau lebih menjadi satu. Alias, disingkat-singkat.

"Contoh, sapi pasar dulu. Itu bukan artinya sapi ke pasar, tapi saya pergi ke pasar dulu," terang peneliti yang sudah sejak tahun 2008 menetap di Papua.

"Atau contoh lain, sapu itu artinya saya punya. Kopi mana, artinya kau (ko) pergi ke mana?," lanjut Hari menjelaskan.

BACA JUGA: Nama Kampung Unik di Papua: Khawatir Sore

Biasanya orang-orang Papua pun menyingkat suatu kata. Seperti contoh sebelumnya, saya jadi sa, punya jadi pu, kamu atau kau jadi ko, dan pergi jadi pi.

Kalau epen kah dan cupen toh, kata-kata yang paling familiar dari Papua. Apa artinya?

"Itu juga singkatan. Epen itu artinya emang penting, sedangkan cupen artinya cukup penting. Sedangkan kata-kata 'kah' itu merupakan pertanyaan dari 'kah?', kalau 'toh' itu dari 'toh' ya semacam penekanan," papar Hari.

"Epen dan cupen biasanya digunakan dalam konteks non formal, lagi santai atau bercanda, serta sedang berbicara dengan teman sebaya," tambah Hari menjelaskan.

Anak-anak kecil suku Moni di Pegunungan TengahAnak-anak kecil suku Moni di Pegunungan Tengah (Afif Farhan/detikcom)


BACA JUGA: Bahasa Minang dan Artinya yang Perlu Kamu Tahu

Beberapa kata lainnya yang sering diucapkan orang Papua adalah 'itu sudah'. Jadi saat berbincang dan menjelaskan sesuatu lalu di akhir kalimat ditambahkan kata 'itu sudah'.

"'Itu sudah' makanya juga sama semacam penekanan terhadap suatu hal," kata Hari.

Untuk suatu penamaan tempat, ada hal yang menarik. Biasanya, suatu tempat di Papua diberi nama sesuai dengan apa yang dilihat atau dirasakan.

"Contoh kalau mendaki bukit yang tinggi dan ekstrem serta melelahkan, maka bukit itu diberi nama 'Bukit Aduh Mama'. Aduh mama merupakan ungkapan keluhan karena harus mendaki bukit yang medannya berat," ungkap Hari.

"Bisa juga 'Tikungan Hilang'. Artinya tikungan jalan tersebut sangat tajam sehingga pengendara harus berhati-hati atau bisa celaka yang makanya hilang bisa berarti hilang nyawa," tambah Hari.

Selain itu, untuk penamaan beberapa tempat biasanya orang Papua melakukan hal yang simpel. Apa yang dilihat di tempat tersebut, bakal jadi nama tempatnya.

"Ada Gunung Bakso di Jayapura. Bukan berarti gunung itu mirip bakso tapi karena banyak tukang bakso yang mangkal di sana," terang Hari.

BACA JUGA: Apakah Ada Suku Kanibal di Papua?

Untuk sapaan, orang Papua bisa menggunakan kata 'bapak' kepada lelaki yang lebih tua, 'mama' kepada wanita yang lebih tua, 'kakak' kepada lelaki atau wanita sebaya dan 'ade' kepada orang yang lebih mudah.

"Orang Papua itu sangat baik sekali. Kalau sudah akrab, kita bahkan benar-benar seperti saudaranya sendiri," tutup Hari.




(aff/aff)

Hide Ads