Fenomena alam yang kian sulit diprediksi membuat Venesia harus makin bersiap menghadapi banjir hingga air pasang. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (14/11/2019), tak sedikit objek wisata di sana yang terendam air akibat hujan deras hingga ketinggian air yang meningkat.
Seperti diberitakan oleh media The Sun, lanskap ternama seperti Basilika St Paul hingga St Mark Square diketahui terendam dengan ketinggian air hingga satu meter. Salah satu pejabat setempat, Luca Zaia mengatakan, bahwa Venesia telah bersiap untuk menghadapi gelombang tinggi berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musibah alam yang menimpa Venesia itu pun membuat turis bertanya-tanya, apakah masih memungkinkan untuk liburan di Venesia dengan kondisi tersebut.
Faktanya, sekitar 85% bagian dari Venesia diketahui telah terendam air. Banjir pun menimbulkan kekhawatiran dapat merusak sejumlah situs sejarah dan karya seni yang tak ternilai.
Walikota Venesia, Luigi Brugnaro, telah mewanti-wanti masyarakat dan wisatawan perihal status siaga di Venesia agar lebih tanggap.
Di sisi lain, para pelaku wisata sudah begitu tanggap dengan bencana tersebut. Walau ada sejumlah objek wisata dan restoran yang tutup, beberapa tetap buka dan melayani wisatawan seperti biasa. Contohnya seperti Ducal Palace dan Museo Archeologico Nazionale di Venezia.
Pihak pejabat setempat pun juga memfasilitasi masyarakat dan wisatawan. Salah satunya dengan pengadaan jalur pejalan kaki khusus di atas air banjir.
Sejauh ini, banjir yang terjadi di Venesia telah memakan satu korban jiwa dan satu korban terluka. Menurut media CNN, banjir yang menimpa Venesia kali ini disebut-sebut sebagai yang terburuk sejak tahun 1966 silam.
(rdy/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum