Maskapai Ini Andalkan Aplikasi agar Penumpangnya Tak Jet Lag

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Ini Andalkan Aplikasi agar Penumpangnya Tak Jet Lag

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Kamis, 21 Nov 2019 13:20 WIB
Ilustrasi maskapai United Airlines (Foto: ABC Australia)
Jakarta - Jet lag tidaklah asing buat penumpang pesawat, terutama rute jarak jauh. Menyadari hal tersebut, sebuah maskapai pun berpaling ke aplikasi tertentu untuk bantu penumpangnya mengatasi jet lag.

Adalah maskapai United Airlines yang kini sudah menjalin kerja sama dengan Timeshifter, sebuah aplikasi untuk membantu penumpang mengatasi jet lag. Aplikasi Timeshifter ini dapat membantu penumpang mengatur waktu terbaik bagi mereka untuk mendapat paparan atau menghindari cahaya, tidur, dan mengonsumsi kafein.

Hal ini dilakukan agar penumpang bisa menyesuaikan diri dengan zona waktu dengan cepat ketika mereka mendarat. Aplikasi ini juga menargetkan penumpang untuk terbang melewati 3 atau lebih zona waktu tanpa takut jet lag.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi para pelanggan MileaguePlus dari United Airlines akan diberikan akses gratis untuk mengakses Timeshifter. Sementara bagi pengguna Premier 1K dari United Airlines bisa berlangganan gratis dengan perencanaan yang tak terbatas (unlimited).

Dikutip dari Japan Today, Luc Bondar selaku Vice President of Loyalty dan President MileagePlus mengatakan, "kami ingin melakukan usaha yang bisa kami lakukan untuk membantu meningkatkan pengalaman berlibur melewati berbagai zona waktu, entah itu perjalanan bisnis ke Tel Aviv atau Liburan ke Tahiti. Penumpang kami harus mendarat dalam kondisi segar dan siap beraktivitas."

"Timeshifter menghilangkan semua dugaan cara untuk mengatasi jet lag, aplikasi ini menggunakan sains dan algoritma untuk merancang perjalanan yang disesuaikan di seluruh zona waktu. Saya adalah orang yang pertama kali menggunakan aplikasi ini dan saya pikir pelanggan kami akan menyukainya juga."




Timeshifter merupakan aplikasi yang dikembangkan berdasarkan riset tentang tidur dan neurosains. Aplikasi ini menggunakan algoritma untuk menyesuaikan rencana penumpang berdasarkan sejumlah faktor termasuk pola tidur yang normal, detail penerbangan dan preferensi individu, dan membuat rencana pengurangan jet lag yang dipersonalisasi.

Perencanaan itu meliputi instruksi kapan penumpang harus terpapar atau terhindar dari cahaya, jadwal tidur atau istirahat berdasarkan preferensi tidur penumpang, perencanaan asupan kafein agar penumpang terjaga atau tidur, serta waktu opsional untuk mengonsumsi melatonin apabila penumpang memilih untuk melakukannya.

Bagi penumpang yang ingin menggunakan aplikasi ini akan dikenakan biaya USD 9,99 atau sekitar Rp 141 ribu untuk paket perjalanan pulang dan pergi. Sementara untuk keanggotaan tahunan akan dikenakan biaya 24,99 atau sekitar Rp 352 ribu.





(msl/krs)

Hide Ads