Penelitian Balai Arkeologi Papua bersama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Teluk Wondama berhasil menemukan Situs Korbiena di Pulau Roon. Situs Korbiena secara administratif berada di Kampung Kayob, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Situs Korbiena berupa tebing batuan metamorf di tepi Pantai Korbiena yang terdapat lukisan prasejarah berwarna merah. Lukisan prasejarah di Situs Korbiena berupa motif buaya, garis gelombang, penyu dan abstrak. Tidak jauh dari situs lukisan prasejarah, terdapat sebuah ceruk atau lubang di tebing yang terdapat tulang manusia dan pecahan gerabah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tulang manusia ini dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tulang Suanggini. Suanggini digambarkan sebagai manusia yang berperawakan tinggi dan besar. Pada masa prasejarah di Teluk Wondama dikenal dua jenis penguburan yaitu penguburan primer dan penguburan sekunder," papar Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua kepada detikcom, Senin (25/11/2019).
Penguburan primer yaitu mayat diletakkan di dalam hutan, untuk beberapa waktu, hingga tinggal tulang belulangnya saja. Setelah menjadi tulang belulang, maka dilanjutkan dengan penguburan sekunder atau penguburan kedua.
"Yaitu tulang belulang dikumpulkan dan disimpan di lubang tebing atau ceruk. Pada penguburan kedua ini, tulang belulang disertai dengan bekal kubur berupa gerabah. Gerabah ini dipercaya akan digunakan oleh si jenazah pada kehidupan di alam baka," jelas Hari.
![]() |
Bisa dibilang, mirip-mirip seperti di Toraja. Hanya bedanya kalau di Toraja, jenazah akan diletakan di dalam gua atau di pinggiran tebing di atas bukit.
Tradisi penguburan prasejarah di Teluk Wondama berakhir setelah misionaris Belanda, Gottlieb Lodewijk Bink mengajarkan agama Kristen di Pulau Roon pada 1884. Saat ini Situs Korbiena dikembangkan sebagai destinasi wisata guna mendukung Festival Pulau Roon yang diselenggarakan dalam setiap tahunnya. Untuk berkunjung ke situs ini, wisatawan akan dipandu dan diantar oleh keluarga pemilik ulayat situs ini.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!