Setelah viral di jagat maya, ternyata unggahan puluhan batu sungai yang dicat warna-warni di objek wisata Umbul Brintik, Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten hanya hoax. Unggahan iseng itu membuat netizen dan pemerintah desa meradang.
" Tidak ada itu ( batu-batu dicat) di umbul Brintik. Makanya saya suruh warga yang terlanjur posting untuk menghapus," kata Kepala Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Suprianto pada detikcom saat ditemui di kantornya, Kamis (28/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun karena mengecat batu itu merusak warna aslinya, maka banyak dikritik di medsos. Pemerintah desa juga mencari warga yang mengunggahnya sebab memanipulasi fakta.
![]() |
Postingan dilacak dan pemerintah desa meminta warga yang sudah memviralkan untuk menghapus . Gambar sudah langsung dihapus oleh warganya.
" Saya suruh hapus. Sebab jika batu kok diusulkan dicat malah merusak warna alaminya," tambah Suprianto.
Suprianto tidak bisa memastikan apakah postingan awal itu dari warga desanya atau bukan. Sebab sudah viral sulit untuk melacak pembuat awalnya.
Dari penelusuran detikcom, postingan yang diunggah kali pertama oleh akun Muji Yono itu sudah tidak ada di grup-grup medsos. Posting yang diunggah tanggal 22 November pukul 20.48 WIB dan sudah dibagikan 18 kali itu sudah lenyap.
Pada postingan di ISK bertulis " Ijinkan pak admin. Ini sisi lain Umbul Brintik...mari kunjungi lurr...," itu disertakan 1 video dan dua foto. Satu foto bergambar kolam umbul tetapi satunya bergambar ratusan batu kali yang dicat warna-warni.
Postingan itu mayoritas diprotes netizen. Sebab batu yang dicat justru merusak warna alaminya.
Komentar akun Ye Rohmadi di grup Garasi Klaten misalnya, mengganggap cat itu pencemaran. " Wah ngerusak alam Iki jenenge ( wah merusak alam ini namanya),"
Tina, penjaga loket tiket Umbul Brintik mengaku kaget ada gambar postingan itu. Sebab sepengetahuannya tidak ada batu seperti yang diposting di umbul.
" Saya kaget sebab banyak orang tanya. Pak lurah juga ke sini memastikan tidak ada kok," ungkapnya.
Saat detikcom mencari batu itu di Umbul dan sungainya, batu seperti dalam postingan tidak ada. Di lokasi ada batu andesit besar tetapi jumlahnya hanya 4 di bawah jembatan.
Batu itu dicat tetapi cat hanya cat sisa saat mengecat jembatan bambu. Jembatan tembok di gambar juga tidak cocok dengan jembatan bambu.
Gatot, warga Dusun Brintik, Desa Malangjiwan mengaku kaget ada postingan itu menyebar di Medsos. Sebagai warga yang lahir dan besar di dekat lokasi dia belum pernah melihat batu dicat.
" Saya lihat di Medsos pekan lalu. Sejak awal saya yakin hoax sebab saya asli sini," terangnya.
Postingan itu menurutnya berhasil menarik perhatian masyarakat untuk datang. Namun bisa merugikan sebab faktanya tidak ada batu yang dicat itu.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum