Gugatan itu dilakukan usai maskapai bertindak tidak adil pada pilot dan pramugari yang hamil dan menyusui.
Dilansir dari Fox Business, Rabu (11/12/2019), dalam gugatan itu dikatakan bahwa maskapai menghadapkan delapan perempuan pada pilihan yang sulit ketika mereka hamil yaitu memilih antara keluarga atau pekerjaan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pilot melaporkan kalau ia dikenakan sanksi disiplin karena mencari akomodasi untuk memompa ASI. Ia mengatakan kalau ia tidak diizinkan memompa ASI saat berseragam. Selain itu, dua pilot lainnya juga telah meminta akomodasi pada pihak maskapai namun mereka dipaksa memompa ASI di toilet pesawat di antara jadwal penerbangan.
Gugatan ini telah diajukan ke pengadilan federal oleh firma hukum di New York, American Civil Liberties Union Foundation of Colorado dan Women's Rights Project of the ACLU Foundation pada Selasa (10/12/2019).
Dalam gugatan itu dikatakan, "kegagalan Frontier dalam memperhitungkan kebutuhan penggugat terkait kehamilan dan menyusui menyebabkan penggugat mengalami hukuman berat, baik di dalam maupun di luar pekerjaan, hanya karena mereka memiliki anak,".
Sementara itu, maskapai yang berbasis di Denver ini membantah tuduhan tersebut. Mereka justru mengklaim memiliki kebijakan yang mendukung perempuan.
"(Kami memiliki) kebijakan kuat untuk mendukung ibu hamil dan menyusui." terang perwakilan maskapai.
"Frontier menawarkan sejumlah akomodasi untuk pilot dan pramugari yang hamil dan menyusui dalam batas-batas melindungi keselamatan publik, yang selalu menjadi prioritas utama kami," lanjutnya.
Dalam kasus ini, pengacara dari ACLU Colorado, Sara Neel mengajukan dua gugatan hukum yang berbeda kerana kebijakan Frontier untuk pilot dan pramugari juga berbeda. Ia menjelaskan kalau pilot menginginkan perubahan kebijakan sedangkan pramugari meminta ganti rugi.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour