Dilansir dari Reuters, keputusan ini dibuat mengingat kondisi Hong Kong yang masih diwarnai demonstrasi. Menurut Hong Kong Tourism Board, demonstrasi ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah keamanan bagi pengunjung.
Demonstrasi yang dipicu undang-undang ekstradisi yang kontroversial ini telah berlangsung selama 6 bulan. Protes masih berlanjut meskipun UU itu sudah ditarik. Protes yang dilakukan warga telah melumpuhkan sektor pariwisata dan ritel. Hal ini menyebabkan beberapa acara budaya dan olahraga dibatalkan dalam beberapa bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada April lalu, turnamen rugbi tahunan yang diselenggarakan Hong Kong Football Club Rugby dibatalkan. Selain itu, festival musik terbesar di Asia, Clockenflap juga dihapus pada bulan lalu. Yang terbaru, perayaan kembang api dan hitung mundur di malam tahun baru yang biasanya menarik ribuan orang lokal dan turis ke Pelabuhan Victoria ini juga tak dilaksanakan.
Sebagai gantinya, pertunjukan lampu multimedia bertajuk 'Symphony of Lights' akan dihelat. Menurut pejabat bidang pariwisata Hong Kong, lampu-lampu ini akan diproyeksikan pada gedung pencakar langit tertinggi di kota pada tengah malam. Bagian depan Pusat Pameran dan Konvensi Hong Kong juga akan diubah menjadi jam hitung mundur raksasa. Kembang api berskala kecil akan dinyalakan dekat atap.
Dewan pariwisata mengatakan, "(kami) sangat mementingkan keselamatan publik dari semua acara yang diselenggarakan. Mengingat situasi di Hong Kong saat ini, kami telah memutuskan untuk mengadopsi format baru."
Dewan mengatakan jumlah kedatangan turis ke Hong Kong ini turun sebesar 56 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan ini adalah yang terparah dalam 15 tahun, dimana sebelumnya penurunan terparah terjadi ketika Hong Kong dilanda wabah SARS.
(krs/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!