Trenggalek Punya Agrowisata Peninggalan Belanda Sebagus Ini, Tahu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Trenggalek Punya Agrowisata Peninggalan Belanda Sebagus Ini, Tahu?

Adhar Muttaqin - detikTravel
Selasa, 24 Des 2019 18:45 WIB
Agrowisata Dillem Wilis (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Bingung menentukan destinasi wisata liburan akhir tahun? Mungkin agrowisata Dillem Wilis di Trenggalek ini bisa menjadi alternatif yang menarik.

Kawasan peninggalan Belanda di Trenggalek menyajikan panorama pegunungan sekaligus wisata sejarah sambil menikmati kopi lokal. Kawasan wisata Dillem Wilis berada di lereng pegunungan di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.

Lokasinya berada 20 kilometer dari pusat kota Trenggalek atau 33 kilometer dari pusat kota Tulungagung. Akses menuju lokasi cukup mudah dan bisa ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Lika-liku jalur menuju alam Dillem Wilis akan menjadi pengalaman tersendiri sambil menikmati alam pegunungan yang masih terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agrowisata Dillem Wilis dulunya merupakan bekas perkebunan kopi di zaman Belanda. Kawasan yang dikelilingi lereng perbukitan ini masih terasa asri, udaranya pun cukup sejuk. Maka tak heran masyarakat yang ada di sekitar banyak yang memelihara sapi perah untuk produksi susu.

Sebuah gapura berornamen khas Belanda akan menyambut pengunjung yang datang. Wisata yang baru dikembangkan Pemkab Trenggalek selama tiga tahun terakhir menyajikan beberapa spot menarik. Diantaranya melihat mesin pengolahan kopi peninggalan Belanda, produksi kopi, taman terbuka hijau, kebun anggrek, kafetaria serta taman teknologi pertanian yang dilengkapi dengan peternakan sapi perah.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan mesin peninggalan Belanda tersebut hingga saat ini masih bisa difungsikan untuk pengolahan kopi, khususnya proses pemisahan biji kopi dari kulitnya.

"Mesin ini sangat ramah lingkungan, karena untuk menggerakkan mesin memanfaatkan teknologi kincir air. Jadi tidak pakai diesel atau penggerak yang lain," kata M Nur Arifin, Senin (23/12/2019).

Trenggalek Punya Agrowisata Peninggalan Belanda Sebagus Ini, Tahu?Foto: Adhar Muttaqin/detikcom


Sementara itu untuk proses pengolahan kopi Dillem Wilis, kini telah mengadopsi teknologi modern. Kopi yang diolah di sini merupakan hasil dari perkebunan lokal.

Salah seorang petugas Dillem Wilis, Eko Nandar Ariadi, mengatakan produksi kopi di perkebunan masih sangat terbatas, dalam satu bulan rata-rata menghasilkan 60 kilogram biji kopi kupas. Sedangkan pemasarannya masih mengandalkan kafetaria serta beberapa mitra.

"Untuk perkebunannya memang terbatas dan ini masih terus dikembangkan. Kalau pada zaman dahulu ya luas, karena memang sentra kopi," kata Ari.

Menurutnya, saat ini perkembangan kawasan wisata di Bendungan tersebut mengalami perkembangan yang signifikan, bahkan pada saat hari libur atau akhir pekan jumlah pengunjung cukup banyak.

Setelah puas melihat mesin era penjajahan, pengunjung bisa bergeser ke taman terbuka hijau yang banyak ditumbuhi aneka bunga serta dilengkapi kincir angin ala-ala Belanda. Di lokasi yang sama juga terdapat lokasi pengembangan bunga anggrek dari berbagai jenis.

Trenggalek Punya Agrowisata Peninggalan Belanda Sebagus Ini, Tahu?Foto: Adhar Muttaqin/detikcom


Di lokasi Dillem Wilis juga disediakan kafetaria yang menyediakan aneka olahan kopi yang disajikan secara modern. Kopi pun siap dinikmati di gazebo sambil bercengkrama bersama sahabat maupun keluarga.

"Lokasinya cukup nyaman, kalau yang berkesan adalah melihat peninggalan Belanda, karena ada nilai historisnya. Di sini juga murah dan alamnya asri," kata salah seorang wisatawan, Didik Purwanto.

Bupati Arifin menjelaskan agrowisata tersebut saat ini masih terfokus pada kopi, namun ke depan akan langsung diintegrasikan dengan wisata peternakan susu yang ada di sampingnya.

"Sekarang bisa untuk menikmati wisata kopi maupun peternakan sapi perah, nantinya akan dibuat lebih menarik lagi, sehingga pengunjung bisa mendapatkan keduanya," kata Arifin.

Pengembangan kawasan wisata di sisi utara Trenggalek ini memiliki tantangan tersendiri, karena masih dibutuhkan fasilitas pendukung seperti hotel, penginapan atau destinasi lanjutannya.

"Kalau Jalur Lingkar Wilis sudah terkoneksi maka beda lagi, tentu ada alternatif lain, bahkan bisa menjadi paket wisata, misalkan dari Ngebel Ponorogo ke Dillem Wilis, kemudian lanjut lagi ke Tulungagung," ujarnya.


(msl/msl)

Hide Ads