Jakarta -
Buat traveler yang sering naik pesawat, ada sejumlah saran mengenai hal-hal yang sebaiknya tak kamu lakukan. Mulai dari sebelum antre, sampai sudah di pesawat.
Saran itu dirangkum oleh TheTravel.com. Dinyatakan bahwa hal-hal yang tidak sebaiknya dilakukan itu sendiri merupakan saran dari sejumlah maskapai. Apa saja? Berikut di antaranya.
- Guyon kelewatan
Bercanda sih boleh saja, tapi harus diingat bahwa pada bandara dan pesawat ada kelakar tertentu yang tabu. Guyon soal "bom", misalnya, bisa membuatmu batal terbang dan berurusan dengan petugas keamanan.
- Belum dipanggil tapi sudah mau duluan masuk pesawat
Setiap penumpang pesawat sejatinya dikelompokkan ke dalam kelompok. Bisa dalam bentuk huruf, warna, atau nomor kursi. Ini digunakan agar penumpang bisa tertib memasukiki badan pesawat.
Nah, terkecuali kamu adalah orang yang diprioritaskan, seperti ibu yang membawa bayi, lansia, pemegang tiket prioritas, dan lainnya, ada baiknya kamu duduk dulu sampai akhirnya kelompokmu dipanggil untuk boarding masuk ke pesawat.
- Penuhi kompartemen kabin bagian atas dengan aneka barang bawaan
Ilustrasi kompartemen kabin pesawat. (Foto: Irwan Nugroho/detikcom) |
Pernah kerepotan meletakkan koper di kompartemen kabin yang terletak di atas kepala, karena isinya sudah dipenuhi barang-barang kecil di sana-sini? Memang ada awak kabin yang bisa membantu merapikannya, tapi ini biasanya akan makan waktu.
Nah, sebenarnya disarankan kalau barang-barang seperti tas, jaket, atau yang berukuran kecil lainnya diletakkan di bagian bawah kolong kursi bagian depan, selama memang masih memungkinkan secara ukuran.
- Pegang segala macam hal
Kamu tipe orang yang tangannya gratak alias tak bisa diam tanpa pegang macam-macam barang? Hati-hati. Menurut Smarter Travel, bandara dan pesawat sejatinya memiliki sejumlah tempat yang higienitasnya bisa dipertanyakan termasuk di area kursi. Baiknya, jangan lupa untuk senantiasa membawa tisu basah atau disinfektan praktis lain yang bisa kamu ambil dengan mudah.
Ilustrasi jendela pesawat. (Foto: iStock) |
- Mager di kursi pesawat
Tidak disarankan mager alias malas gerak di kursi pesawat, terutama buat penerbangan jarak jauh, karena duduk diam mematung tak baik buat tubuh. Pada penerbangan jarak jauh bahkan penumpang disarankan berjalan di lorong setiap beberapa jam sekali.
- Mengonsumsi makanan dengan aroma kuat
Buat yang suka, buah durian jelas rasanya luar biasa. Tapi pertimbangkan bahwa buat orang lain yang tak suka, aromanya saja bisa sudah bikin muak. Nah, jenis makanan beraroma seperti itulah yang baiknya tidak kamu konsumsi di pesawat. Ingat, pesawat itu kan ruang tertutup. Kasihan dong penumpang lain yang tak suka dengan aroma makananmu itu.
- Makan (tanpa alas) dari meja lipat pesawat
Faktanya, meja lipat pesawat (tray table) adalah salah satu tempat yang paling kotor di pesawat. Menurut Escape Here, bakteri suka menempel di kulit manusia dan juga... plastik!
Ilustrasi makanan dengan alas di tray table. (Foto: iStock) |
Nah, kalau ada makananmu yang tercecer ke meja lipat pesawat, sebaiknya sih sekalian dibuang saja. Kalau ngotot memasukkan ceceran makanan dari tray table itu ke mulut karena "belum 5 menit", ingat-ingat saja kalau permukaan meja itu sangat mungkin sudah dipegang-pegang segala macam tangan orang, dan bahkan ada pula orang tua yang mengganti popok bayi pakai meja itu. Hii.
- Kebanyakan minum alkohol
Yang pertama harus diingat adalah kamu sedang naik pesawat, bukan di klab malam. Ya, memang sih kamu harus tetap terhidrasi di pesawat. Makanya, lebih baik minum air mineral saja deh.
- Minum air hangat, teh atau kopi
Kabar buruk buat penyuka kopi atau teh, apalagi yang diseduh hangat-hangat. Dikatakan bahwa studi dari Hunter College mengindikasikan adanya potensi air hangat yang ada di pesawat mengandung bakteri merugikan.
- Lagi waktunya makan malah merebahkan kursi
Tindakan merebahkan sandaran kursi senantiasa memancing perdebatan. Ada yang merasa sah-sah saja, ada pula yang menekankan tetap ada batasannya.
Tapi satu hal yang bisa disepakati bersama adalah sebaiknya hindari merebahkan kursi saat waktu makan. Hal itu jelas akan menyulitkan penumpang di belakangmu untuk makan dan minum.
- Main game atau dengar musik dengan suara bising
Buat kamu yang membawa perangkat pemutar musik atau game sendiri, disarankan agar kamu juga larut dengan aktivitasmu itu secara privat. Artinya, bawalah headphone jika ingin mendengarkan suara dari perangkat itu. Tak perlu bikin penumpang lain risih dengan suaranya.
- Nyeker
Melepas sepatu dalam penerbangan jarak jauh memang enak, tapi sebaiknya jangan lakukan hal lebih jauh lagi: nyeker. Balik lagi ke tempat-tempat tak higienis di pesawat, ada saja kemungkinan kakimu terpapar bakteri. Selain itu, nyekeran di pesawat juga bisa berpotensi menambah kuman (dari kakimu itu) di pesawat. Dan banyak lho penumpang yang risih saat lihat penumpang lain nyekeran.
- Pakai headphone pesawat
Buat yang suka menikmati hiburan lewat layar televisi di pesawat, ada pula saran bahwa kamu tidak menggunakan headphone yang biasanya disediakan di kantong depan kursimu.
Menurut Bright Side, headphone itu memang senantiasa tersedia dalam kemasan plastik tersegel. Di antara penerbangan, headphone itu memang dibersihkan dulu sebelum dikemas ulang. Tapi bukan tak mungkin ada kotoran atau bakteri yang sukar dihilangkan.
- Nyoba minum obat yang belum pernah dikonsumsi
Jika sedang harus mengonsumsi obat tertentu saat naik pesawat, ada baiknya kamu sudah pernah minum obat itu. Smarter Travel menyebutnya demi menghindari potensi alergi terhadap obat baru. Repot kan jika terjadi situasi darurat saat sedang di udara?
- Membiarkan anakmu lari-larian
Yang namanya anak kecil memang memiliki tingkah polah sendiri yang unik. Tapi patut diingat bahwa pesawat bukanlah tempat bermain anak-anak.
Bersikaplah toleran kepada penumpang lain yang bisa jadi terusik. Apalagi ada potensi cedera jika anak-anakmu dibiarkan berlari-larian di lorong pesawat. Sebagai orang tua, persiapkan barang-barang untuk membuat anakmu tetap enjoy sepanjang penerbangan.
- Menatap jutek ke ortu yang bayinya menangis
Saat di pesawat, boleh jadi kamu akan merasa terusik ketika ada bayi yang menangis. Tapi sekali lagi, ada baiknya bersikap lebih toleran. Tak perlu juga menatap jutek ke arah sumber tangisan itu.
Patut diingat, para orang tua sejatinya sudah repot sendiri menangani tangisan bayinya tersebut. Menatapi mereka dengan tatapan kesal sama sekali tidak membantu dalam situasi itu, kan?
- Colek-colek pramugari atau pramugara
Awak kabin, baik pramugari atau pramugara, ada untuk membantu penumpang merasa aman dan nyaman, selain juga menjadi sosok pemandu utama bilamana terjadi situasi darurat.
Nah, di dalam pesawat kan ada banyak penumpang yang harus mereka layani. Jadi tugas mereka bukan semata-mata mengurusimu saja. Jika butuh sesuatu dari mereka, baiknya tunggu saja di kursimu sampai mereka datang dan kemudian ngomong baik-baik.
Disebutkan pula bahwa colek-colek awak kabin, ketika hendak minta sesuatu atau bahkan karena iseng, dianggap sebagai sesuatu yang tidak pantas.
Ilustrasi awak kabin dan penumpang di dalam pesawat. (Foto: iStock) |
- Menganggap awak kabin sebagai pelayan
Prioritas awak kabin adalah keselamatan dirimu, jadi jangan pikir kamu bisa menyuruh-nyuruh mereka seenaknya. Mereka memang akan membuatmu merasa senyaman mungkin di pesawat, tapi mereka bukanlah pelayan untuk mengurusi semua kebutuhanmu. Perlakukan mereka sebagaimana dirimu memperlakukan orang lain dan tetap sopan!
- Bolak-balik pencet tombol untuk panggil awak kabin
Butuh sesuatu dari awak kabin? Ya, memang ada tombol untuk memanggil mereka, secara khusus saat situasi darurat. Tapi disarankan tidak perlu juga bolak-balik memencet tombol tersebut.
- Buru-buru turun pesawat sampai mau mendahului orang di depan
Jika memang tak harus mengejar pesawat berikutnya, karena transit, disarankan agar kamu tetap meninggalkan badan pesawat dengan tertib sesuai antrean tanpa harus mendahului orang yang berdiri di depanmu itu.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!