Dilansir CNN, para peneliti di lapangan menggunakan kamera perangkap untuk memotret kehidupan binatang secara intim dari jarak jauh. Kamera stasioner ini memiliki sensor yang dipicu oleh panas atau gerakan, mereka dapat memantau hewan tanpa mengganggunya.
Perangkap dapat digunakan selama berbulan-bulan pada suatu waktu, kadang-kadang menangkap ratusan ribu gambar. Foto-foto ini dan informasi berharga, biasanya hanya disimpan di hard drive peneliti, tidak dapat dilihat orang lain, menurut Jorge Ahumada, seorang ilmuwan Conservation International.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didukung oleh World Wildlife Fund, Wildlife Insights merupakan kolaborasi antara ahli biologi dan organisasi konservasi satwa liar. Foto-foto yang dihasilkan untuk upaya konservasi.
![]() |
Selain menyediakan gambar untuk peneliti lain, situs ini menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang dirancang oleh Google untuk mengatasi masalah utamanya. Kamera perangkap menghasilkan sejumlah gambar untuk dianalisis secara manual, banyak foto kosong karena dipicu oleh lingkungan, bukan hewan. Menyortir dan menghapus foto-foto ini secara manual adalah tugas yang sulit.
Untuk menyiasatinya, setelah seseorang mengunggah rekaman ke database Wildlife Insights, AI-nya memverifikasi apakah gambar yang diambil dari kamera perangkap. Secara otomatis, AI akan menghapus semua gambar kosong.
Jika ada binatang dalam gambar, AI akan mengidentifikasi spesies itu. Saat ini, AI mengenali sekitar 450 spesies hewan, akan meningkat seiring waktu karena lebih banyak cuplikan yang dikumpulkan dari seluruh dunia.
Model AI 80-95% akurat untuk sekitar 100 spesies umum, meski masih ada verifikator. Harapannya adalah AI akan menghemat waktu bagi para peneliti dan membuat program konservasi lebih efisien.
Selain mengumpulkan dan meninjau foto-foto, platform ini akan memberikan analisis yang dapat mengungkap tren populasi spesies untuk berbagai proyek. Informasi itu dapat membantu para peneliti memahami apakah suatu spesies mengalami peningkatkan atau menurun.
![]() |
Pada akhirnya, situs ini dapat mengumpulkan cuplikan foto dari setiap perangkap untuk menyediakan statistik dan tren waktu nyata tentang keadaan populasi hewan di seluruh dunia.
Melindungi spesies yang terancam punah
Wildlife Insights masih dalam versi beta, siapa pun dapat mengakses tapi hanya mitra terpilih yang dapat mengunggah foto. Rencananya, siapapun dapat berkontribusi.
Wildlife Insights telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan informasi ini tidak sampai ke tangan yang salah. "Anda harus meminta izin kepada Wildlife Insights untuk mendapatkan lokasi dari foto," kata Ahumada.
"Itu adalah proses pemeriksaan yang akan kami kelola dengan hati-hati karena kami tahu bahwa pemburu dan penjahat akan menggunakan informasi ini untuk menemukan spesies yang terancam punah," imbuh dia.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum