Menurut data BPS, angka liburan domestik di 2018 meningkat sebesar 12,37% dibandingkan tahun 2017. Tren berwisata ke luar negeri juga mengalami kenaikan, meningkat 10% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Mozilla mengadakan survei pada Desember 2019 yang mengamati tren wisatawan milenial Indonesia. Survei tersebut dilakukan pada 501 responden berusia 18 sampai 32 tahun di area Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Milenial lebih suka berwisata bersama keluarga
Musim liburan adalah hal penting bagi wisatawan milenial. Hasil survei menunjukkan 88% responden berwisata pada waktu tertentu, seperti saat akhir tahun, pertengahan tahun, atau di tanggal merah.
Yang lebih menarik lagi, ternyata mayoritas responden lebih sering berwisata bersama keluarga sebesar 66%, bersama teman sebesar 20%. Hanya 9% yang memilih untuk berwisata bersama pacar.
2. Lebih suka destinasi wisata domestik
Sebanyak 77% responden lebih memilih berwisata dalam negeri dibandingkan berwisata ke luar negeri meski memiliki uang. Selain itu, separuh responden mengatakan keunikan suatu tempat wisata menjadi pertimbangan yang penting dalam memilih tempat tujuan.
Adapun hal menarik lainnya adalah 68% responden ternyata lebih suka menjelajahi berbagai tempat dalam satu wilayah. Selebihnya, sebanyak 32% akan pergi ke berbagai kota namun tidak menjelajahi secara keseluruhan.
![]() |
3. Foto dan video adalah hal terpenting
Sebanyak 94% responden mengatakan lama liburan yang ideal dari satu sampai tujuh hari. Milenial tidak begitu menyukai waktu liburan yang terlalu lama.
Dalam rentang waktu yang terbatas itu, mereka selalu ingin mengabadikan setiap momen perjalanan dan menciptakan kenangan yang akan terus bertahan seumur hidup. Terbukti lebih dari setengah responden beranggapan bahwa mengambil foto atau video yang bagus adalah hal yang paling penting untuk dilakukan selama liburan.
Foto-foto yang diambil mencakup pemandangan, atraksi wisata, makanan, atau aktivitas lainnya. Milenial selalu ingin menyimpan berbagai pengalamannya di platform digital.
4. Media sosial jadi sumber referensi utama
Rencana perjalanan adalah hal yang penting bagi milenial agar perjalanannya lebih berkesan. Berdasarkan hasil survei Mozilla, kebanyakan wisatawan tidak menggunakan agen travel.
Sebanya 72% responden mengatakan mereka mengumpulkan informasi wisata dari Instagram. Sebanyak 62% wisatawan milenial mencari referensi dari Youtube dan 40% lainnya dari Facebook.
5. Milenial suka berbagi informasi wisata melalui media sosial
Separuh responden menyimpan informasi terkait wisatanya dalam bentuk digital. Sebagai tambahan, 47% responden sering membagikan informasi wisata dengan orang lain di media sosial atau aplikasi chatting, hanya 18% yang membagikan informasi wisata saat bertemu tatap muka.
Hasil survei tersebut menunjukkan peran penting media sosial bagi kebutuhan wisatawan milenial. Mayoritas responden cenderung membagikan pengalaman wisatanya di media sosial. Mereka suka mencari cara yang paling efisien untuk mengakses informasi di internet.
Menyikapi itu, Mozilla memperkenalkan fitur traveling terbaru, Firefox Lite. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi kota-kota baru dan menyusun daftar destinasi impian dalam satu aplikasi.
Pengguna dapat mengakses tips dan informasi dari traveller lainnya secara real-time, serta mampu mencari inspirasi wisata dari media sosial. Pengguna juga dapat memperoleh penawaran menarik agar memudahkannya pergi ke destinasi wisata impian.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!