Menikmati Senja di Bangunan Hotel Peninggalan Bung Karno

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Senja di Bangunan Hotel Peninggalan Bung Karno

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Senin, 20 Jan 2020 17:14 WIB
Pemandangan di sekitar hotel Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Dibangun pada masa Sukarno, yang juga akrab disapa Bung Karno, hotel di Sukabumi ini terus bersolek. Berada di pinggir pantai menjadikannya tempat asyik untuk menikmati sore.

Birunya lautan dan pasir putih membentang di sepanjang pandangan mata, sebuah bangunan besar menjulang setinggi 32 meter dengan lebar panjang 100 meter. Hotel Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH) warisan Presiden Indonesia pertama Sukarno yang dibangun tahun 1962 dan selesai pada tahun 1965.


Meskipun warisan tempo dulu, beberapa spot dibuat lebih modern terlebih di bagian luar hotel yang berdekatan dengan lokasi kolam renang. Sebuah cafe lengkap dengan meja dan kursi berjajar berdekatan dengan pantai. Menikmati senja, sambil cekrek-cekrek foto memburu matahari tenggelam di sudut teluk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak spot instagramable di sekitar hotelBanyak spot instagramable di sekitar hotel (Syahdan Alamsyah/detikcom)

Annisa, salah seorang pengunjung hotel terlihat bersemangat mengarahkan kamera Gopro miliknya. Gambar berukuran lebar lebar yang bisa menangkap setiap spot ia posting ke Instagram pribadi miliknya.

"Posisi cafe langsung menghadap pantai, Instagramable banget. Apalagi berburu matahari tenggelam, pas pososinya karena berhadapan langsung dengan teluk. Memanjakan mata," ungkapnya kepada detikcom.

Ada beberapa sudut yang memang sengaja dibuat manajemen hotel untuk tamunya mengambil gambar. Di antaranya cafe dan ayunan di pantai, selain itu terdapat pula lokasi wisata batu karut yang masih berada di area hotel.

Menikmati Senja di Bangunan Hotel Peninggalan SoekarnoFoto: (Syahdan Alamsyah/detikcom)

GISBH memiliki 8 lantai bangunan dengan sebanyak 100 ruangan kamar. Di mulai dari lantai 3 sampai lantai 7 berdiri berhadapan langsung dengan teluk Palabuhanratu. Hotel dibangun di atas lahan seluas 54 hektar

Juga ada lahan untuk pembangunan lapangan golf seluas 34,5 hektar dengan tinggi bangunan 32 meter panjang 100 meter lebar 13 meter bertulang beton.


Tidak hanya di luar, bagian dalam hotel juga dibuat semenarik mungkin. Meskipun dikesankan modern, beberapa ruangan tetap dipertahankan estetika sejarahnya mulai dari ukiran, lukisan dan beberapa benda yang memang warisan tempo dulu.

"Kalau di luar keindahan pantai dan senja, kalau di dalam lebih ke retro foto. Ada barang antik yang dibiarkan pihak hotel tetap berada di tempatnya, ini yang membuat unik," papar Annisa yang sengaja datang memboyong keluarganya dari Bogor.

Menikmati Senja di Bangunan Hotel Peninggalan SoekarnoBisa bermain ayunan di pinggir pantai (Syahdan Alamsyah/detikcom)

Managemen hotel melalui Public Relations GISBH, Syifa Rahma membenarkan hotelnya sengaja membuat tampilan kekinian meskipun tetap menjaga estetika sejarah pembangunan hotel tersebut.

"Ada semacam bar, yang memang dibuat di masa itu sering dijadikan lokasi shooting film layar lebar, diantaranya film Warkop DKI. Masih persis seperti dulu, ada beberapa patung dan bangunan yang memang jadul tapi menarik para tamu kami untuk berfoto-foto," jelasnya.





(sym/krs)

Hide Ads